Luar Biasa! Dua Polwan Polda DIY Ini Taklukan Puncak Carstensz
Luar biasa, dua Polwan Polda DIY ini berhasil taklukan puncak Carstensz
Penulis: rid | Editor: Hari Susmayanti
Berbeda dengan dengan Bripda Astuti yang baru pertama kali mendaki gunung, Bripda Berty ternyata sebelumnya pernah mendaki beberapa gunung yang berada di Pulau Jawa
. Karena itulah, ia berminat untuk menaklukan Puncak Carstensz yang memiliki ketinggian 4884 mdpl.
Diceritakannya, setelah lolos seleksi tersebut ia bersama Bripda Astuti diharuskan mengikuti serangkaian pelatihan agar pendakian ke Puncak Carstensz berjalan lancar.
"Setelah lolos seleksi kami ditraining dulu 3 bulan di daerah Jawa Barat. Latihannya naik gunung juga, saat itu naik Gunung Pangrango. Dalam seminggu kami naik gunung itu 2-4 kali, jadi kalau sudah sampai atas langsung turun lagi," katanya.
Setelah mengikuti training tersebut ia beserta 23 polwan lainnya berangkat ke Papua guna menaklukan dan mengibarkan sang saka merah putih di Puncak Carstensz.
Perempuan yang bertugas di Ditreskrimum Polda DIY ini melanjutkan, sesampainya di Papua ia beserta rombongan tidak langsung mendaki.
"Jadi setelah sampai sana kami harus aklimatisasi dulu, sekitar 2 minggu untuk aklimatisasinya. Kalau dihitung dari awal sampai akhir, mulainya seleksi dan training itu sebelum lebaran dan pendakiannya setelah Idul Fitri, tepatnya bulan Agustus," jelasnya.
Perlu diketahui, aklimatisasi merupakan suatu upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu lingkungan baru yang akan dimasukinya.
Usai melakukan aklimatisasi, ke-24 Polwan tersebut melakukan pendakian ke Puncak Carstensz, tentunya dipandu oleh instruktur yang berpengalaman.
Diungkapkannya, bahwa pendakian tersebut tak semudah yang dibayangkan.
Hal itu dikarenakan medan yang berat serta kondisi cuaca yang kerap berubah-ubah serta terbilang ekstrim.
"Kalau mulai mendaki dari basecamp jam 2 pagi dan sampai puncak Carstensz jam 12 siang. Yang jelas medannya luar biasa, karena bebatuan semua di sana dan banyak tebing curam. Selain itu, suhunya saat naik juga minus, kami juga sempat kena badai juga di Puncak Carstensz, jadi betul-betul perjuangan dan pengalaman yang tak tergantikan," ucapnya.
Di tanggal 17 Agustus 2017 puluhan polwan tersebut sampai di Puncak Soekarno dan sesuai dengan misi yang diemban, dilakukanlah pengibaran Sang Saka Merah Putih di puncak tersebut.
Perempuan berkerudung ini mengungkapkan, bahwa saat menuruni atau mendaki harus berpacu melawan waktu karena cuaca yang tidak menentu.
"Pas waktunya istirahat itu rasanya senang sekali walau cuma sebentar, istirahatnya sebentar karena kalau nggak gerak malah kedinginan. Di puncak juga tidak boleh lama-lama, hanya beberapa menit, pas turun juga sempat terburu-buru instrukstur bilang cuaca akan berubah. Sempat terbentur bebatuan karena terburu-buru turun dan lecet-lecet, tapi tidak apa-apa," katanya.
Ditambahkannya Bripda Astuti, kelompoknya tak hanya sampai ke Puncak Carstensz saja, melainkan sampai ke 4 puncak seperti Puncak Carstensz Pyramid, Carstensz Timur dan Carstensz Sukarni.
Ia menilai, meski pendakian tersebut terasa berat namun terbayarkan dengan perasaan senang yang menyeliputi saat berhasil sampai puncak tersebut. (tribunjogja)