Tuntut Dukuh Mundur, Puluhan Warga Datangi Kantor Kecamatan Gamping

Semenjak dilantik pada pertengahan tahun 2017 hingga kini, dukuh tidak pernah menunjukkan kinerjanya.

Penulis: app | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Arfiansyah Panji
Puluhan warga Dusun Depok, Desa Ambarketawang, Gamping, berbondong-bondong mendatangi kantor Kecamatan Gamping. Kedatangan warga tersebut tak lain untuk menuntut Dukuh Depok, Muhammad Haris Zulkarnaen mundur karena dianggap tidak pernah bekerja sejak dilantik delapan bulan lalu, Kamis (8/3/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Puluhan warga Dusun Depok, Desa Ambarketawang, Gamping, berbondong-bondong mendatangi kantor Kecamatan Gamping.

Kedatangan warga tersebut tak lain untuk menuntut Dukuh Depok, Muhammad Haris Zulkarnaen mundur karena dianggap tidak pernah bekerja sejak dilantik delapan bulan lalu, Kamis (8/3/2018).

Selain menyampaikan aspirasi, warga juga membawa spanduk sebagai wujud kekecewaan mereka.

"Warga Depok Tolak Dukuh Baru Haris" tulis spanduk tersebut.

Adi Triyanto, seorang perwakilan warga menjelaskan semenjak dilantik pada pertengahan tahun 2017 hingga kini, Dukuh tidak pernah menunjukkan kinerjanya.

Sebagai bentuk protes, seluruh Ketua RT, RW, dan pemuda mengundurkan diri.

Hingga praktis dusun tersebut tidak memiliki kegiatan apapun.

"Enam bulan tidak ada inisiatif mengerakkan warga. Tidak pernah silaturahmi kepada sesepuh. Ini warga nagih janji kepada pak lurah dan pak camat," jelas Adi.

Senada, Suprasetyo warga Depok juga menuturkan jabatan dukuh ini akan diemban sampai usia 60 tahun padahal usia Haris baru 30 tahun yang artinya akan memimpin selama 30 tahun lagi.

Hal tersebut cukup disesalkan Suprasetyo.

"Tidak seperti pemilihan kepala daerah cuma lima tahun. Kalau ini kan sampai umur 60 artinya 30 tahun lagi baru ada pergantian," terangnya.

"Pak dukuh itu kan sebagai pemimpin dusun yang bisa mengkoordinasi warga. Tapi selama enam bulan tidak kita temukan itu. Tadi sudah kita sampaikan beliaunya tidak pernah sowan ke sesepuh, RT, RW. Program-progranya apa? Track record dia belum pernah berkiprah di organisasi apapun," tegasnya.

Selain itu, dampak yang lain dengan mundurnya RT RW otomatis membuat dana dari pemerintah tidak bisa mengalir ke warga.

Ia pun menegaskan menuntut mundur dukuh. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved