Google Bantu Proyek Kecerdasan Buatan Drone AS
Google dikabarkan menjalin kerjasama dengan Pentagon terkait pengembangan Kecerdasan Buatan (Artificial Inteligence) pesawat nirawak
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM, BEIRUT - Raksasa Google dikabarkan menjalin kerjasama dengan Pentagon terkait pengembangan Kecerdasan Buatan (Artificial Inteligence) untuk pesawat nirawak.
Dukungan Google itu terkait analisis foto hasil bidikan pesawat nirawak. Juru bicara Google menjelaskan, kerjasama itu hanya untuk kepentingan non-penyerangan.
Laporan keterlibatan Google di proyek Kementerian Pertahanan AS ini awalnya diwartakan situs Gizmodo, dan dikutip Sputniknews, Rabu (7/3/2018) WIB.
Mengutip sumbernya yang tak disebut, Gizmodo menyatakan Google terlibat Proyek Maven dan ini tak pernah dipublikasikan.
Namun secara internal, proyek itu jadi gunjingan di milis para pekerja Google. Para pekerja di raksasa teknologi itu khawatir proyek akan berdampak luas.
Terutama penyalahgunaan teknologi Google untuk kepentingan tempur pesawat-pesawat nirawak AS.
"Kami sudah lama menjalin kerjasama dengan pemerintah (AS) mengembangkan teknologi spesifik TensorFlow APIS yang bisa membantu pengenalan objek yang dirahasiakan," kata sumber Gizmodo di Google.
Sumber itu menegaskan, teknologi itu hanya untuk keperluan "non-offensive". "Hal alamiah pihak militer mempelajari teknologi, dan kita memang mendiskusikan ini secara internal," katanya.
Proyek Maven, juga dikenal dengan nama Algorithmic Warfare CrossFunctional Team (AWCFT) dimulai sejak April 2017. Pihak Pentagon menolak memberi tanggapan atas kabar ini.(Tribunjogja.com/Sputnik/xna)