Batu Alien, Bongkahan Batu Vulkanik yang Terlempar dari Perut Merapi
Sebongkah batu berukuran besar terbawa lahar panas akibat erupsi Merapi pada tahun 2010 silam. Batu ini kemudian ditemukan seorang warga
TRIBUNJOGJA.com, SLEMAN - Wisata Lereng merapi terus bermunculan pasca erupsi gunung merapi tahun 2010 silam.
Masyarakat sekitarpun terus mengembangkan kawasan wilayah di sekitar lereng merapi menjadi tujuan pariwisata di Sleman.
Panorama pegunungan dengan bentangan perbukitan nan sejuk serta megahnya gunung Merapi, menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di lereng Merapi.
Salah satu tempat yang bisa anda kunjungi ketika berada di daerah cangkringan ialah kawasan wisata Batu Alien.

Sebuah batu besar yang terbawa lahar panas akibat erupsi Merapi pada tahun 2010 silam, ditemukan seorang warga.
Menurut Wiwin selaku wakil kepala pengelola wahana di kawasan wisata tersebut, warga yang menemukan batu besar tersebut menganggap mirip menyerupai wajah sebuah makhluk yaitu Alien.
Lalu pada tahun 2011 silam, atas ide para warga sekitar mulai didirikan kawasan wisata yang bernama Batu Alien.
Batu besar yang berada di kawasan wisata tersebut terletak di Dusun Jambu, Kepuharjo ,Cangkringan Sleman.

Batu besar tersebut, awalnya hanya nampak seperti bongkahan batuan vulkanik biasa, namun ketika anda mendekat dan memperhatikannya dari sudut tertentu anda akan melihat sebuah teksur wajah pada batu tersebut.
Batu besar tersebut, memiliki tekstur wajah yang lengkap ketika dilihat dari dekat, seperti kedua mata, hidung mulut dan telinga. Memang sekilas tampak seperti makhluk asing, dengan wajah menghadap ke atas.
Wiwin menambahkan bahwa batu tersebut terbawa lahar panas melalui sungai Gendol yang letaknya hanya beberapa meter saja dari tempat tersebut.
"Kali Gendol ini menjadi jalur utama yang dilewati lahar panas saat erupsi Merapi tahun 2010 lalu. Lahar panas tersebut membawa batuan-batuan besar vulkanik, salah satunya batu yang membentuk wajah Alien tersebut," papar Wiwin.
Kawasan wisata Batu Alien tersebut, dikelola oleh warga sekitar dusun Jambu Cangkringan.
"Untuk pengembangan tempat ini banyak dikelola oleh bapak-bapak, namun untuk pengelolaan wahana baru seperti gardu pandang untuk spot selfie dan spot berfoto dikelola oleh pemuda desa," tambah Wiwin.
Di kawasan wisata batu Alien, anda dapat menikmati suasana sejuk lereng pegunungan. Panorama megahnya gunung Merapi bisa terlihat dengan jelas di sisi utara.
Menurut Wiwin panorama Gunung Merapi bisa terlihat jelas di pagi yang cerah.
Ia juga menambahkan jika musim kemarau seperti ini pemandangan megahnya gunung merapi dengan punggung gunung yang menganga dapat terlihat jelas hingga pukul 3 sore, jika awan tebal tidak menutupi sebagian gunung.
Disisi utara, lekukan sungai Gendol yang sangat lebar nampak indah meliuk di antara tebing-tebing dengan pepohonan hijau.
Sinar matahari sore yang menerpa punggung Gunung marapi dari sisi barat, menambah pemandangan yang sangat menawan.
Selain menikmati suasana alam dan panorama keindahannya, di kawasan wisata Batu Alien, anda dapat menikmati spot-spot foto yang disediakan satu diantaranya ada sebuah gardu pandang dengan latar belakang gunung Merapi yang megah, yang tentunya akan menghias indah pada frame kamera anda.
Selain spot untuk berfoto, di tempat tersebut anda juga dapat berfoto dengan beberapa burung hantu hias, yang tentunya mereka sudah dijinakan.
Burung-burung hantu tersebut berukuran besar dengan corak bulu yang berbeda-beda serta mata yang indah. Sore itu beberapa wisatawan mancanegara juga menyempatkan berfoto dengan unggas endemik tersebut.
Untuk tiket masuk di kawasan tersebut tidak dipungut biaya, melainkan hanya tarif parkir saja sebesar Rp.2000. Lalu untuk bisa berfoto di spot gardu pandang dan bersama burung-burung hantu yang lucu, dikenakan tarif Rp.10.000.
Kawasan wisata yang buka mulai pada pukul 07.00 hingga 18.00 ini, kebanyakan baru bisa ditempuh oleh kendaraan bermotor dan mobil Jeep saja.
"Biasanya para wisatawan yang datang ke sini kebanyakan menaiki Jeep yang disewakan, kalau untuk mobil jenis City Car, belum banyak yang sampai ke tempat ini, karena medan jalan tanah berbatu yang cukup ekstrem," pungkas Wiwin.
Untuk bisa menuju ketempat ini, dari kota Yogyakarta anda bisa melalui jalan Kaliurang. Ikuti jalan sampai ke pertigaan Pakem, lalu belok ke kanan arah cangkringan. Ikuti jalan beraspal terus hingga sampai ke retribusi.
Bagi anda yang membawa mobil jenis city car, anda dapat menyewa mobil Jeep di sepanjang jalan menuju ke Retribusi.
Bagi yang mengendarai kendaraan roda dua, langsung saja lurus sekitar 1KM dari retribusi, hingga bertemu Papan Desa wisata Petung, belok ke kanan ikuti jalan terus sampai melewati The Lost World Castle.
Lurus terus hingga sampai pertigaan belok ke kiri, ikuti jalan terjal menanjak, tanah dan berbatu, lumayan ekstrem jalannya. Sekitar 2KM anda sudah akan sampai kawasan wisata Batu Alien. (*)