Sampah Menumpuk di Kawasan Wisata Jadi PR Pemkab Gunungkidul

Masalah sampah masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk dapat segera diselesaikan.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri K
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi, menunjukkan hasil olahan sampah, pada peringatan hari peduli sampah di Gunungkidul di TPAS Wukirsari, Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul, 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Masalah sampah masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk dapat segera diselesaikan.

Jumlah sampah terus menumpuk, tak hanya di permukiman juga di kawasan wisata.

Sementara tempat penampungan dan pengolahan sampah masih terbatas.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul, Agus Priyatno, mengatakan, volume sampah terus menumpuk, sementara kapasitas Tempat Penampungan Akhir Sementara (TPAS) Wukirsari, Wonosari, mulai penuh.

Berdasarkan data dari TPAS Wukirsari, jumlah sampah terus meningkat, dari bulan Januari 2016 voleme sampah mencapai 3.162 meter kubik.

Tahun 2017 bulan Januari naik menjadi 3654 meter kubik, dan Tahun 2018 bulan Januari 3477 meter kubik.

Baca: Bank Sampah di Kulonprogo Mencapai 100 Unit

"Jumlah sampah memang terus meningkat, dan kapasitas TPAS yang ada di Wukirsari semakin penuh," ujar Agus, Jumat (23/2/2018).

Agus mengatakan, untuk menampung jumlah sampah yang kian menumpuk, TPAS pun direncanakan akan diperluas.

Selain itu, alat seperti timbangan, dan alat lainnya akan ditambahkan dalam upaya pengolahan sampah.

"Harapannya, dengan peralatan yang baru bisa memantau volume sampah," ujarnya.

Lanjut Agus, pihaknya pun berupaya mengurangi volume sampah ini pembuatan bank sampah di seluruh desa, dengan harapan sampah yang masuk ke TPAS sudah terpilih, dan masyarakat bisa mengolah sampah mandiri.

Baca: Pemuda di Kampung Ini Ambil Sampah Door to Door

"Kita berupaya agar 144 desa memiliki bank sampah. Ini yang akan kita coba, sehingga masyarakat mengelola mandiri, sebelum dibuang ke TPAS," ujarnya.

Pihaknya juga menyoroti tentang sampah di lokasi wisata.

Tahun ini DInas lingkungan hidup mengelola sampah, yang sebelumnya dikelola dinas Pariwisata.

"Ada 22 orang petugas yang membersihkan lokasi wisata, memang masih kurang. Kedepan tidak hanya petugas, tetapi peralatannya akan kita tambah,"katanya

Sampah di Kawasan Wisata Akan Ditangani

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, pemerintah kabupaten gunungkidul berupaya mengatasi sampah dikawasan wisata yang setiap harinya meningkat.

Baca: Sekeluarga yang Keracunan di Gunungkidul Diduga Terinfeksi Bakteri yang Terkandung dalam Makanan

"Kebersihan daerah wisata merupakan kewajiban Absolut, dan itu terus kita upayakan,"katanya

Dia mengatakan, permalasahan yang ada di lapangan yakni menumbuhkan kesadaran masyarakat.

Salah satunya memberikan contoh mulai dari pemerintah sendiri.

"Acara sadar sampah harus diperbanyak sehingga kesadaran masyarakat akan timbul, tidak hanya terbatas pidato, tetapi aksi nyata,"katanya.

Immawan mengatakan masalah sampah di kota dan kawasan wisata harus didukung sarana dan sumber daya manusia.

"Problem sampah dilapangan, baik dikota maupun di pantai kita harus segera membuat sarana untuk menghilangkan persoalan sampah tempat ataupun alat, sdm harus disiapkan proporsional,"katanya, dalam acara peringatan hari peduli sampah di Gunungkidul dipusatkan di TPAS Wukirsari, Baleharjo.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved