Sekeluarga yang Keracunan di Gunungkidul Diduga Terinfeksi Bakteri yang Terkandung dalam Makanan

Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mengambil langkah cepat dengan mengambil sampel makanan yang dimakan korban, sampel muntahan.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Petugas Puskesmas Playen tengah mendata korban terduga keracunan makanan hajatan di ruang perawatan Puskesmas Playen. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Tujuh orang yang masih satu keluarga menjalani perawatan di Puskesmas Playen I, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Kamis (22/2/2018).

Pihak Puskesmas menduga ketujuh orang tersebut mengalami keracunan usai menyantap makanan kiriman dari sebuah acara hajatan.

"Kami menerima tujuh orang pasien yang diduga mengalami keracunan makanan. Kami masih lakukan perawatan intensif kepada mereka," ujar Kepala Puskesmas Playen I, Jolanda Barahama, Kamis (22/2/2018).

Jolanda mengatakan, gejala yang dialami oleh ketujuh orang tersebut menyerupai gejala keracunan makanan, antara lain mual, muntah, demam, tubuh korban panas sementara korban merasakan kedinginan.

Pihaknya pun menduga adanya bakteri atau mikroorganisme yang terkandung di dalam makanan dari hajatan tersebut, sehingga korban mengalami infeksi.

"Kemungkinan ada infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang terkandung di dalam makanan itu," ujarnya.

Lanjut Jolanda, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul pun mengambil langkah cepat dengan mengambil sampel makanan yang dimakan korban, sampel muntahan.

Sampel tersebut dikirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta untuk diteliti penyebab keracunan yang dialami warga.

"Kami masih menduga, hasilnya nanti Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta yang akan meneliti. Dugaan sementara adalah infeksi bakteri," tuturnya.

Selama 24 jam ke depan, ketujuh pasien tersebut dirawat secara intensif. Kondisi korban pun terus dipantau, sehingga dapat kembali pulih.

"Jika memang infeksi bakteri, maka masa inkubasi selama 24 jam. Oleh karena itu, kami rawat mereka, sembari menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Saat ini sebagian besar sudah mulai membaik," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved