Dorong Budidaya Tanaman Herbal, Bintang Toedjoe Adakan Lomba Tanam Herbal 2018

Lomba Tanam Herbal 2018 akan berlangsung di sejumlah daerah, mulai dari Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Bogor, Semarang, hingga Surabaya.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Suasana sosialisasi 'Lomba Tanam Herbal 2018', di Bangsal Wiyoto Projo, Kepatihan, Komplek Kantor Gubernur DIY, Yogyakarta, Kamis (15/2/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang farmasi, PT Bintang Toedjoe mendorong masyarakat, utamanya ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), untuk menanam tanaman herbal di lingkungannya.

Brand Manager Bejo PT Bintang Toedjoe, Andry Mahyudi, mengatakan bahwa upaya tersebut, dilakukan melalui 'Lomba Tanam Herbal 2018', yang berlangsung di sejumlah daerah, mulai dari Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Bogor, Semarang, hingga Surabaya.

"Kita ingin mendorong masyarakat, untuk kembangkan produk-produk herbal itu. Saat ini, kita fokus pada jahe merah dulu," cetusnya, di sela sosialisasi 'Lomba Tanam Herbal 2018', di Bangsal Wiyoto Projo, Kepatihan, Komplek Kantor Gubernur DIY, Yogyakarta, Kamis (15/2/2018).

Andry menilai, antusiasme masyarakat Yogyakarta selama ini, sejak ajang serupa pertama kali digelar tahun 2015 lalu, bisa dibilang cukup tinggi.

Ia pun berharap, ibu-ibu PKK yang memiliki basis di setiap desa, atau kelurahan, bisa menjadi perintis budidaya jahe merah.

"Kalau saya melihat, setiap daerah memiliki potensi untuk jadi penghasil jahe merah. Terutama di Yogyakarta ini, dimana PKK-nya punya program unggulan tanam herbal juga, sejalan dengan kami. Setiap daerah kami beri treatmen yang sama," ucapnya.

Menurut Andry, dengan menanam tanaman herbal, khususnya jahe merah, masyarakat bisa mendapatkan berbagai keuntungan.

Selain bagus bagi kesehatan, jahe merah yang dihasilkan oleh para peserta lomba itu, akan dibeli oleh PT Bintang Toedjoe.

"Jadi, masyarakat juga mendapat keuntungan dari sisi ekonomis. Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan, kami masih impor jahe merah dari luar. Karena itu, ibu-ibu ini kami dorong, supaya jahe merah bisa kami dapat dari dalam negeri," jelasnya.

Ia berujar, dari tahun ke tahun, jahe merah yang dibutuhkan PT Bintang Toedjoe terus meningkat, seiring dengan melonjaknya penjualan sebuah produk unggulannya, yakni 'Bejo Masuk Angin'.

Diperkirakan, tahun 2018 ini, komoditas yang dibutuhkan mencapai 30 ton.

"Jahe merah kan salah satu bahan baku 'Bejo Masuk Angin'. Hasil panennya nanti kami beli. Selain meminimalisir impor, kami juga ikut kembangkan ekonomi kerakyatan. Belum ada perusahaan lain, yang memecah kebuntuan seperti kami ini," ujarnya.

Andry mengatakan, ibu-ibu yang hendak mulai menanam jahe merah, tak perlu khawatir, hasil panennya nanti tidak memuaskan.

Sebab, para peserta lomba, akan diberi edukasi, sekaligus pendampingan khusus secara berkala, oleh pihaknya.

"Benih dan pupuk pun sudah kami sediakan. Kalau tidak punya lahan, jahe merah bisa ditanam di polybag. Jadi, tetap ada peluang bagi ibu-ibu yang tinggal di wilayah perkotaan, dengan keterbatasan lahan, untuk menanamnya, asal ada kemauan," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved