Penyerangan Jemaah Gereja di Sleman
Hilangkan Trauma, Gereja St Lidwina Lakukan Aksi Pembersihan dan Perbaikan Gedung
Hal ini dilakukan untuk menghilangkan rasa traumatik kepada para jemaah pascainsiden penyerangan berdarah, Minggu (11/2/2018) kemarin.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN- Sejumlah jemaah Gereja St Lidwina, menggelar aksi bersih-bersih bangunan, Senin (12/2/2018).
Hal ini dilakukan untuk menghilangkan rasa traumatik kepada para jemaah pascainsiden penyerangan berdarah, Minggu (11/2/2018) kemarin.
Wakil ketua dua Paroki Kemetiran, Joko Tirtono, mengatakan agenda hari ini yang dilakukan oleh jemaah adalah kerja bakti pembersihan gereja.
"Ini kita kerja bakti. Untuk menghilangkan traumatik dan supaya kegiatan gereja cepat pulih kembali," ujar dia, di sela-sela kegiatan pembersihan, Senin (12/02/2018)
Dikatakan Joko, pembersihan gereja ini juga bertujuan untuk menciptakan suasana gereja menjadi lebih nyaman dan damai.
Tampak para jemaah mengeluarkan segala perabot yang ada di dalam gereja untuk dicuci dan dibersihkan.
Terlihat juga bercak darah yang tercecer dan mengering di lantai, disemprot menggunakan disinfektan dan dibersihkan secara bersama-sama.
Seakan mencoba bangkit dan melupakan tragedi, suasana di dalam gereja St Lidwina pagi ini begitu sangat hidup.
Selain anggota jemaah gereja, terlihat juga anggota kepolisian dan tentara turut serta membersihkan beberapa bercak darah di lantai.
Semua perabot dan kursi kayu tempat duduk para jemaah juga digosok dan dilap.
Selain pembersihan, hari ini juga dilakukan perbaikan pada beberapa genteng dan bagian bangunan gereja yang rusak.
"Kita juga ada perbaikan di sekitar bangunan dan genteng yang bocor akibat tembakan peringatan kemarin," terang Joko.
"Pekerja perbaikan bangunan ada 20 orang. Sementara relawan ada 40 sampai 50 relawan yang terlibat pembersihan ini," ungkapnya.
Perbaikan dan pembersihan gereja, dijelaskan Joko, dikebut untuk segera diselesaikan.
Mengingat beberapa hari ke depan, Gereja St Lidwina ini sudah harus bangkit dan siap digunakan untuk peribadatan.
"Kita target memang hari Jumat harus sudah bisa digunakan. Hari Kamis udah selesai. Apalagi hari Rabu kita sudah memasuki puasa Rabu abu, maka perbaikan ini harus segera diselesaikan," terangnya. (*)