Ratusan Massa dari Operator Gua Pindul Mendemo BUMDes, Desak Pemandu Ilegal Ditindak

Mereka menuntut BUMDes 'Maju Mandiri' selaku badan usaha yang mengurusi obyek wisata Gua Pindul untuk bersikap netral

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Ratusan massa dari operator Gua Pindul saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Sekretariat BUMDes Maju Mandiri di komplek Balai Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Kamis (1/2/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Ratusan massa dari sejumlah pengelola obyek wisata Gua Pindul di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, menggeruduk kantor Sekretariat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Mandiri Gua Pindul, Kamis (1/2/2018) siang tadi.

Mereka menuntut BUMDes 'Maju Mandiri' selaku badan usaha yang mengurusi obyek wisata Gua Pindul untuk bersikap netral terhadap seluruh operator pengelola Gua Pindul, serta menindak tegas para pemandu wisata yang beroperasi secara ilegal dan tidak bersertifikat di Gua Pindul.

Koordinator aksi unjuk rasa dan perwakilan massa dari operator Dewa Bejo, Bagyo, pihaknya menuding BUMDes Maju Mandiri sengaja melakukan pembiaran terhadap pemandu tak bersertifikat.

Hal ini membuat pemandu abal-abal tersebut marak beroperasi secara ilegal di obyek wisata Gua Pindul.

Ia pun menuntut kepada BUMDes agar dapat menegakkan peraturan atau standar operasional pelayanan yang mewajibkan setiap pemandu haris memiliki sertifikat pemandu yang resmi.

Pihak BUMDes juga diminta menindak para pemandu abal-abal yang marak berkeliaran.

"Jangan kemudian malah membiarkan pemandu yang tidak bersertifikat beroperasi secara bebas. Tegakkan SOP dan peraturan. Kami juga minta BUMDes juga harus netral," ujar Bagyo, koordinator aksi unjuk rasa sekaligus Ketua Pengelola Dewa Bejo, Kamis (1/2/2018).

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, massa yang terdiri dari sejumlah operator yakni dari Dewa Bejo, Wirawisata mendatangi kantor Sekretariat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Mandiri dengan menggotong boneka mayat di keranda, menyebar kembang, membawa spanduk.

Mereka memaksa bertemu dengan pihak BUMDes Maju Mandiri, dan Direktur yang mengurusi badan usaha tersebut, Saryanto untuk membicarakan kisruh soal pengelolaan Gua Pindul.

Beberapa perwakilan dari operator atau pengelola pun duduk bersama pihak BUMDes dan Kepolisian untuk membahas masalah tersebut.

Namun, massa di luar kantor sudah terlanjur marah karena pembahasan yang dilakukan tak kunjung selesai.

Mereka sempat menggebrak dinding belakang kantor sekretariat, dan mencongkel papan nama BUMDes, tetapi pihak Kepolisian dari Polsek Karangmojo dan Polres Gunungkidul, dan Kodim 0730 Gunungkidul langsung menenangkan massa yang marah tersebut.

Akhirnya setelah dilakukan pembicaraan, hasil kesepakatan diantaranya, BUMDes akan melakukan pendataan terhadap para pemandu yang beroperasi di Gua Pindul.

BUMDes juga akan melakukan pelarangan terhadap para pemandu tidak bersertifikat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved