Pemkab Bakal Manjakan Destinasi Wisata di Sekitar Jalur Bedah Menoreh

Jalur Bedah Menoreh digadang bisa turut menggali potensi wisata di wilayah Perbukitan Menoreh.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
Instagram/ @didikmndr
Green Menoreh 3 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Destinasi wisata di sekitar Jalur Bedah Menoreh tampaknya bakal lebih dimanjakan oleh Pemerintah Kabupaten Kulonprogo.

Ini tak lepas dari upaya menjaring wisatawan dari keberadaan bandara internasional di Temon yang akan menunjang keberlangsungan destinasi itu sendiri.

Kawasan perbukitan Menoreh sendiri sebetulnya cukup strategis karena terletak di tengah jalur bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) menuju Candi Borobudur yang juga sudah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Selain mendukung aksesibilitas dan konektivitas NYIA-Borobudur, Jalur Bedah Menoreh digadang bisa turut menggali potensi wisata di wilayah Perbukitan Menoreh

Jalur baru tersebut setidaknya melewati 12 destinasi wisata di kawasan Menoreh.

Antara lain Waduk Sermo, Goa Kiskendo, Wisata Kebun Teh Tritis, Wisata Alam Suroloyo, Wisata Ziarah Sendangsono, serta sejumlah destinasi lain, termasuk beberapa objek wisata baru yang dikembangkan oleh masyarakat dan desa.

Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Kulonprogo, Niken Probo Laras, Kamis (1/2/2018) mengatakan prioritasnya adalah pembangunan infrastruktur, pengelolaan objek, hingga pembinaan kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat.

Pemkab akan mengupayakan fasilitasi pengembangan destinasi wisata di jalur Bedah Menoreh melalui berbagai sumber dana, baik anggaran pemerintah maupun sumber lain yang sah. 

Namun demikian, ia mewanti-wanti agar pengelola objek tidak sekadar mengandalkan 'jualan' panorama alam Menoreh melainkan harus menggali segala potensi yang dimiliki.

Mulai dari potensi budaya dan atraksinya hingga menggelar berbagai event untuk menarik wisatawan. 

"Ini kaitannya dengan teknik membangun branding sehingga keberadaan destinasi-destinasi ini lebih berkesan bagi wisatawan," kata Niken.

Penciptaan branding itu menurutnya bisa pula dilakukan melalui kerjasama dengan pihak-pihak lain.

Disadarinya kemampuan Pemkab maupun pengelola itu sendiri cukup terbatas sehingga perlu ada tangan lain yang turut berkecimpung.

Pihaknya berharap pengelola wisata tetap berkoordinasi dengan Pemkab jika ada investasi masuk dari pihak luar, sekalipun itu berjumlah kecil.

Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo optimistis jalur Bedah Menoreh yang dirancang sepanjang total 65 kilometer itu akan mampu menggali potensi wisata di kawasan perbukitan Menoreh.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved