Awas! Cincin Api Asia Pasifik Sedang Menggelegak!
Peringatan disampaikan pejabat PBB yang membidangi masalah Pengurangan Risiko Kebencanaan, dikutip Channel News Asia, Kamis (25/1/2018).
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SINGAPURA - Gempa besar beruntun di Asia dan Alaska selama dua hari terakhir menunjukkan Cincin Api Asia Pasifik sedang aktif, menggelegak di bawah permukaan bumi.
Peringatan disampaikan pejabat PBB yang membidangi masalah Pengurangan Risiko Kebencanaan, dikutip Channel News Asia, Kamis (25/1/2018).
Cincin Api atau Ring of Fire Asia Pasifik adalah istilah guna menunjuk wilayah luas menyerupai cincin yang sangat berpotensi terjadi gempa tektonik dan aktifitas vulkanik.
Wilayah Ring of Fire ini terbentang dari benua Asia hingga Amerika. Di bentangan luas ini terdapat ratusan gunung berapi aktif dan punya riwayat letusan ringan sampai super.
Gempa berkekuatan dahsyat terjadi di Selat Sunda yang mengguncang sebagian Banten, Jakarta dan Jabar dua hari lali. Berikutnya gempa di Alaska bermagnitude di atas 6 skala Richter berpotensi tsunami.
Gempa kuat di Jepang juga terjadi Rabu (24/1/2018). Sementara lima gunung berapi di Indonesia, Jepang, Filipina, dan sebuah gununh di timur Papua Nugini, menyemburkan material vulkanik.
Gunung Mayon di Filipina meletus hebat, dan sampai hari ini terus mengeluarkan lava pijar serta material piroklastika pada jarak di sekitar kawasan puncak gunung.
Letusan mendadak Gunung Kasatsu-Shirane di Jepang menewaskan satu orang, melukai 11 lainnya. Di Bali, Gunung Agung masih terus aktif mengeluarkan gas dan abu vulkanik secara periodik.
Di Sumatera Utara, Gunung Sinabung terpantau menyemburkan material pada Kamis pagi. Gunung ini terpantau meletus sejak sekitar 7 tahun lalu dan nyaris tak pernah berhenti melepaskan energi.
Gunung Sinabung semula dianggap gunung mati, karena tak ada aktifitas sama sekali selama lebih kurang 300 tahun.
Informasi dari PVMBG yang diposting akun Dr Surono alias Mbah Rono, pakar gunung api, erupsi terbaru Sinabung berlangsung Kamis pagi, pukul 08.39 WIB.
Tinggi kolom abu vulkanik 2.500 meter dari puncak. Lama gempa erupsi 372 detik. Saat letusan angin bertiup lemah ke arah selatan dan barat.
Menurut United States Geological Survei (USGS), lebih dari setengah gunung berapi aktif di dunia berada di wilayah Ring of Fire Aspac ini.
Sekitar 90 persen aktifitas gempa bumi dunia juga berada di kawasan berbahaya ini, baik tektonik maupun vulkanik.
Di lapisan bumi, wilayah Ring of Fire ini juga menjadi pusat dari tumbukan antar lempeng benua, pusat kegiatan aktif patahan-patahan atau sesar-sesar bumi yang berpotensi menimbulkan gempa super.
Pertengahan November 2017, para pakar kebumian di AS memperingatkan, sepanjang 2018 akan diwarnai gempa-gempa besar terkait pelambatan rotasi bumi.
Fenomena 20 tahunan ini berefek signifikan terutama di sepanjang wilayah khatulistiwa atau tropis. Indonesia nyaris semua wilayahnya ada di atas jalur ini. (cna/xna)