Hijab Tak Boleh Jadi Halangan Berprestasi
Meski mengenakan hijab dan kostum yang tertutup, ia mengaku tetap nyaman saat berlatih maupun bermain voli.
Penulis: ang | Editor: Ari Nugroho
Gara-gara asal mengenakan hijab dengan hijab yang ia pakai sehari-hari, Niki hampir kehilangan momen mengantisipasi bola.
Bahkan hampir-hampir pandangannya tertutup gara-gara terlalu banyak bergerak hingga membuat hijabnya berubah posisi.
“Dulu pakai antem-nya (lapisan dalam hijab) terlalu maju. Lama kelamaan semakin maju sampai bolanya jadi tidak kelihatan. Akhirnya kerudungnya ditarik ke belakang,” kenangnya.
Meski akhirnya memutuskan mengenakan hijab saat bermain voli, tidak ada komplain dari teman sesama klub maupun pelatih.
Ia bahkan didukung dengan perubahan tersebut.
Bahkan banyak seniornya yang lebih dulu mengenakan hijab di lapangan memberikan arahan jenis hijab yang cocok digunakan ketika bertanding tanpa membatasi gerak dan esensi hijab itu sendiri.
Menurutnya hijab bukan lagi beban bagi atlet.
Terlebih saat ini banyak kelonggaran yang berkaitan dengan kostum olahraga bagi atlet muslimah.
“Hijab itu wajib bagi wanita muslim namun bagi seorang olahragawan bukan berarti menyerah untuk melepasnya, melainkan kejar terus prestasi dengan selalu bangun di saat gagal,” katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)