Buah Bibir
Lia Kartika Dewi Tertarik Dunia Radio Sejak Kecil
Tika begitu ia akrab disapa, sudah memimpikan kelak suatu saat ia bisa meniti karir di dunia yang membesarkan nama nama seperti Astri Welas dan Farhan
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejak duduk di bangku SMP, dunia radio sudah membuat perempuan pemilik nama Lia Kartika Dewi ini kesengsem.
Tika begitu ia akrab disapa, sudah memimpikan kelak suatu saat ia bisa meniti karir di dunia yang membesarkan nama nama seperti Astri Welas dan Farhan ini.
Mimpi perempuan kelahiran Magelang 8 Juni 1987 ini pun terwujud. Tak hanya radio, akhirnya Tika juga merambah dunia televisi.
Impian polos Tika saat kecil ketika melihat pembaca berita adalah ingin menjadi pembaca berita yang ditonton banyak orang.
Baca: Nanik, Penambal Ban yang Jadi Buah Bibir Linimassa
Tika mengaku geli ketika mengingatnya.
Namun perlahan tapi pasti impian tersebut terwujud.
Tika ingat benar saat radio dulu menjadi salah satu media favorit mendengarkan lagu lagu yang hit pada zamannya, hampir setiap pulang sekolah ia membeli kartu request lagu.
"Saat masih duduk di bangku SMP, aku pernah mengikuti ajang DJ hunt competition yang diadakan salah satu radio di Magelang. Ternyata keterusan sampai SMA , kuliah , dan sekarang terjun di dunia broadcasting," ujar Tika.
Alumnus jurusan Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta ini awalnya bercita cita menjadi seorang pramugari, namun cita cita menjadi seorang presenter ternyata lebih kuat dan akhirnya ia pilih menjadi pekerjaannya hingga kini.
Baca: Mbak Pramugari Kaget Kamar Kosnya Diketuk Satpol PP Kaget Aja Kok Diperiksa Lagi
Bagi Tika, tantangan menjadi seorang presenter hampir sama dengan seorang MC.
Materi yang akan diinformasikan pada khalayak mau tak mau harus dikuasai agar informasi tersebut valid dan bermanfaat.
Tika pun pernah membawakan program televisi pertandingan sepakbola yang sama sekali belum pernah ia jamah.
Alhasil Tika sempat nervous lantaran harus belajar dalam waktu singkat
"Materi harus kita kuasai, kalau tidak bisa fatal. Satu lagi tantangan jadi presenter adalah saat menghadapi narasumber yang banyak ilmu, maka kita harus bisa mengimbangi mereka," terang Tika.(TRIBUNJOGJA.COM)