Polisi Terus Dalami Kasus Perempuan yang Ditemukan Tewas Dalam Sumur di Glagah

Polisi akan mencoba bekerjasama dengan penyedia layanan telekomunikasi untuk melacak keberadaan telepon genggam tersebut.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/Singgih Wahyu N
Sesosok mayat perempuan ditemukan mengambang di sebuah sumur pertanian di sisi luar ujung timur lahan pembangunan bandara baru di Temon, Kulonprogo, Kamis (11/1/2018) pagi. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Polisi hingga kini masih mendalami kasus tewasnya seorang perempuan pemandu lagu yang ditemukan mengambang dalam sumur pertanian di Glagah, Temon, Kamis (11/1/2018) lalu.

Pelacakan terhadap telepon seluler milik korban maupun mobil mencurigakan yang dilihat para saksi kini masih digencarkan.

Berdasarkan pelacakan pihak kepolisian, telepon genggam korban diketahui masih terlihat aktif pada Kamis sekitar pukul 06.00 dan berlokasi di wilayah Purworejo.

Namun, statusnya tidak aktif lagi tak lama kemudian.

Polisi berkeyakinan telepon genggam ini bisa memberi petunjuk tentang siapa yang terakhir kali berkomunikasi dengan korban.

"Saat jenazah ditemukan, telepon genggam memang tidak ditemukan bersamanya. Dimungkinkan terbawa atau dengan sengaja dibawa pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, AKP Dicky Hermansyah, Jumat (12/1/2018).

Dicky mengatakan pihaknya akan mencoba bekerjasama dengan penyedia layanan telekomunikasi untuk melacak keberadaan telepon genggam tersebut.

Terutama untuk melihat sejarah percakapan pesan singkat atau sambungan telepon terakhir oleh korban dengan orang yang bisa diduga sebagai pelaku.

Menurut penyelidikan polisi, korban memiliki dua unit ponsel.

Satu unit di antaranya digunakan untuk komunikasi reguler sekaligus tertanam nomor telepon untuk akun aplikasi percakapan WhatsApp yang terpasang di unit ponsel lainnya.

"Kekhawatiran kami, percakapan atau panggilan telepon dilakukan melalui WhatsApp. Itu kan sukar diketahui operator. Kalau ponselnya ketemu, mungkin bisa jadi jalan mengungkap kasus ini," kata Dicky.

Seperti diberitakan, jenazah perempuan yang belakangan diketahui sebagai Sri Iswanti (21), warga Loano, Purworejo itu ditemukan dalam sumur berkedalaman sekitar 9 meter di Pedukuhan Glagah, Desa Glagah, Kecamatan Temon oleh warga setempat sekitar pukul 6 pagi.

Warga sebelumnya mencurigai mobil minibus berwarna hitam yang berhenti di dekat lokasi penemuan sekitar pukul 03.30 namun menghilang tak lama kemudian.

Warga yang mengecek lokasi mendapati jejak kaki serta bekas benda terseret dari arah jalan menuju sumur tersebut.

Mereka lalu mengecek ke dalam sumur dan menemukan mayat tersebut mengambang dengan posisi kaki di bagian atas.

Saat itu, tak ditemukan identitas pengenal apapun atas jasad perempuan bertato di paha kanan tersebut.

Identitasnya mulai terkuak setelah petugas melakukan penelusuran data melalui perangkat Mobile Automated Multi- Biometric Identification System (Mambis). (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved