Sepanjang 2017, Disnakertrans Kulonprogo Tempatkan 2.533 Tenaga Kerja

Disnakertrans Kulonprogo sejauh ini masih dipercaya lembaga penyalur tenaga kerja maupun perusahaan untuk melakukan seleksi calon pekerja.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu
Sejumlah calon tenaga kerja menunggu di halaman Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulonprogo untuk diberangkatkan ke Batam, Selasa (2/1/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo sepanjang 2017 mampu menyalurkan penempatan kerja untuk 2.533 tenaga kerja.

Bidang kerja di bidang manufaktur masih cukup banyak diminati.

Kepala Disnakertrans Kulonprogo, Eko Wisnu Wardhana mengatakan, para pencari kerja dari Kulonprogo itu mampu ditempatkan dalam beraneka lapangan kerja.

Baik berupa Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), hingga Antar Kerja Antar Negara (AKAN).

"Untuk penempatan ke luar negeri, ada sekitar 200 tenaga kerja yang kita kirimkan. Rata-rata ke Malaysia untuk jadi operator produksi di pabrik. Korea malah tidak terlalu banyak," kata Eko, Selasa (2/1/2018).

Pada hari pertama masuk kerja di 2018, sejumlah pencari kerja menurutnya juga sudah banyak yang datang ke kantor Disnakertrans.

Baik untuk konsultasi kerja, mencari lowongan kerja, maupun membikin kartu pencari kerja (kartu kuning).

Setidaknya ada 70 pencari kerja yang mengurus kartu kuning pada Selasa itu.

Ia menyebut, Disnakertrans Kulonprogo sejauh ini masih dipercaya lembaga penyalur tenaga kerja maupun perusahaan untuk melakukan seleksi calon pekerja.

Ini memudahkan para pencari kerja untuk mendapatkan informasi lowongan dan juga penyalurannya jadi lebih pasti.

Untuk program AKAN, Pemkab sendiri bekerjasama dengan sejumlah lembaga dan perusahaan penyalur TKI swasta (PPTKIS/LPTK) dan BPT3TKI DIY.

"Hari ini kami juga memberangkatkan 40 orang pekerja ke perusahaan di Batam, 33 orang di antaranya berdomisili Kulonprogo," kata Eko.

Seorang peserta penempatan kerja di Batam, Ika Isfatonah (18) mengatakan dirinya tertarik untuk mencari nafkah dan pengalaman setelah lulus SMA pada 2017 lalu.

Di perusahaan lampu itu, dirinya akan menjalani masa kontrak dua tahun sebagai operator di bagian produksi.

"Saya belum pernah kerja dan berharap bisa mendapatkan pengalaman dengan ikut kerja di Batam. Kalau sudah habis kontrak nanti, saya ingin buka usaha sendiri di tempat asal atau cari kerja di lingkungan bandara," kata gadis asal Bojong I Panjatan tersebut.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved