Banjir dan longsor DIY
Total Kerugian Akibat Cuaca Ekstrem di DIY Masih Dihitung
Gatot mengatakan untuk tahap kedaruratan maka hanya yang sifatnya kedaruratan yang akan dilakukan dan bukan membangun total
Penulis: dnh | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jumlah kerugian akibat cuaca ekstrem di DIY yang terjadi pada pekan kemarin masih dalam proses perhitungan.
Belum diketahui berapa kerugian akibat cuaca ekstrem dampak dari siklon tropis Cempaka ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta, Gatot Saptadi mengatakan hingga Rabu (6/12/2017) pihaknya belum mendapatkan laporan.
Meski diketahui daerah ada yang sudah melakukan perhitungan kerugian.
Seperti Bantul yang menyampaikan kerugian akibat banjir di Bantul mencapai Rp 162 miliar per 4 Desember.
"Saya belum terima, artinya kerugian itu masing-masing dari semua sektor atau ming fisik tok, aku ora ngerti, kan ada pertanian, ada ini, tapi sampai sekarang belum menerima," kata Gatot ketika ditemui di kantornya, Rabu (6/12/2917).
Menurutnya, Kamis (7/12/2017) BPBD DIY akan merangkum semua kerugian dan akan menyerahkan kepada pihaknya.
Baca: Tetap Waspada! Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi di Sejumlah Wilayah, Ini Penjelasan BMKG
Sementara terkait dengan penanganan kerusakan utamanya infrastruktur, Gatot mengatakan untuk tahap kedaruratan maka hanya yang sifatnya kedaruratan yang akan dilakukan dan bukan membangun total.
"Jangan dibayangkan itu akan ditangani langsung pada saat ini, saya sudah sampaikan kepada teman teman yang menangani ini, bahwa untuk tahap kedaruratan penanganan yang sifatnya darurat," katanya.
"Artinya kalau akses terputus ya buka aksesnya selain jembatan lho ya, misalnya tanah tertutup urug, akses dibuka. Kemudian normalisasi pengungsi yang bisa pulang ke rumah, kalau ndak ya ditempatkan tempat sementara," lanjut Gatot.
Untuk rekonstruksi, nantinya akan diarahkan sesuai kewenangan dari Infrastruktur tersebut, apakah Kabupaten/Kota, Provinsi maupun Pusat.
Jika semua dengan APBD DIY, menurutnya akan sangat memberatkan.
Karena kerusakan yang terjadi sangat banyak, seperti talud yang ada di beberapa titik.
Adapun untuk penanganan kedaruratan menurut Gatot, BPBD DIY telah mengajukan anggaran untuk penanganan darurat, jumlahnya Rp 2,5 miliar.
Menurut Gatot anggaran yang diajukan tersebut untuk penanganan daurat, untuk mendukung kesehatan, logistik, membuak akses dan penanganan lain yang sifatnya kedaruratan.
Dana tersebut akan diambilkan dari Dana Tak Terduga Pemda DIY senilai Rp 14,7 miliar.(TRIBUNJOGJA.COM)