Banjir dan Longsor DIY
Kerugian Bencana di Bantul Ditaksir Lebih dari Rp 50 Miliar
Banyaknya jumlah kerugian ini, karena efek bencana yang begitu masif di Bantul.
Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul memperkirakan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana banjir dan tanah longsor di Bantul mencapai lebih dari Rp 50 Miliar.
Banyaknya jumlah kerugian ini, karena efek bencana yang begitu masif.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, kerugian untuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia tahap awal hanya di kisaran Rp 1,5 sampai 2 Miliar.
"Sedangkan mayoritas kerugian sampai angka Rp 50 Miliar berupa kerugian fisik seperti jalan rusak, jembatan dan pemukiman," katanya, Jumat (1/12/2017).
Kini, pihak BPBD sedang berkoordinasi dengan tenaga ahli dari Fakultas Tehnik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk menghitung angka kerugian agar lebih akurat.
Baca: BPBD Bantul Minta Perangkat Desa Berperan Aktif dalam Distribusi Bantuan
Karena Dwi sendiri mengakui jika BPBD kurang punya keahlian memadai dalam penghitungan kerugian.
Harapannya, nilai kerugian hasil hitungan yang ditaksir oleh akademisi dari UGM tersebut akan menjadi patokan penyediaan dana.
Dari sini, BPBD akan mengajukan pendanaan mulai dari tingkat kabupaten, provinsi sampai tingkat pusat untuk pemulihan pasca bencana.
Dijelaskan Dwi, banyaknya kerugian yang ditimbulkan ini karena jumlah kerusakan fasilitas umum berupa infrastruktur seperti jalan rusak, jembatan yang roboh serta kerusakan rumah warga begitu banyak.
Kerusakan teraebut terjadi di beberapa desa dan ruas jalan di Bantul. (TRIBUNJOGJA.COM)