Peserta Program Museum Juang Diajak Makan Tiwul
Program museum juang ini didesain dengan pendekatan outbound (experiential learning) yang edukatif dan menyenangkan.
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Museum kini menjadi tempat yang asik untuk belajar sejarah dan menggelar kegiatan edukatif.
Kali ini Jogja Adventure Kids (JAK) mengajak para pelajar cinta sejarah dengan berkunjung ke museum dan belajar sejarah yang dikemas dalam kegiatan yang menarik.
Kegiatan ini dikemas dengan judul Museum Anak Juang (Musang) Indonesia.
Dijelaskan Zaeni Mansyur pada Sabtu (25/11/2017), Desain Program Jogja Adventure Kids bahwa Musang adalah sebuah upaya untuk kembali mengajak anak – anak Indonesia mencintai sejarah perjuangan Indonesia.
Zaeni menjelaskan, program museum juang ini didesain dengan pendekatan outbound (experiential learning) yang edukatif dan menyenangkan.
Para siswa diajak belajar dalam nuansa semangat juang dan cinta tanah air.
Sesuai dengan keberadaan dari lokasi kegiatan, yaitu di Museum Monumen Yogya Kembali.
Baca: Museum Anak Juang Ajak Pelajar Cinta Sejarah
"Ini adalah cara belajar dengan metode penginderaan, melihat dan mempraktekkan langsung apa yang menjadi bagian dari cerita sejarah. Selanjutnya kegiatan ini juga dimaksudkan untuk melengkapi proses belajar dari buku sejarah yang dipelajari di sekolah," ujar Zaeni.
Lebih lanjut Zaeni menjelaskan, pada program musang di antaranya merangkum kegiatan seperti belajar mengenal cara kerja Merpati Pos dan belajar simpul dan tambatan untuk membuat tandu Sudirman.
Selanjutnya itu juga para siswa diajak melihat bivak gerilyawan mencicipi makanan Tiwul, mencoba mengenakan karung Goni, membuat obor dan lampu berbahan bakar minyak kelapa, menulis teks Proklamasi dengan mesin ketik dan menjahit bendera merah putih.
"Selain itu para peserta juga kenalkan pohon asem dan jejamuan serta khasiatnya serta mengenal bambu runcing dan merakit ketapel," imbuh Zaeni.(TRIBUNJOGJA.COM)