Orang Ini Ngotot Candi Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman. Apa Dalilnya Sih?
Matematikawan dan pendakwah Islam KH Fahmi Basya menantang siapapun untuk membuktikan Candi Borobudur dibangun pada abad 8 oleh Wangsa Syailendra.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Ikrob Didik Irawan
"Setahu saya arkeologi itu ilmu yang berat. Hampir semua instrumen ilmu pengetahuan dipakai. Jadi intrepretasi yang dihasilkan juga kuat dasarnya. Tidak boleh menggunakan tafsir utak-atik gathuk," kata Sindung menyindir teori Fahmi Basya.
Ketua Departemen Arkeologi FIB UGM Dr Anggraeni tidak menjelaskan secara spesifik mengapa memberi kesempatan tampilnya teori kontroversisl Candi Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman.
Ia hanya menyebut tema ini untuk diskursus.
Bukan Menjustifikasi
Sandy Maulana Yusuf, Koordinator Hubungan Masyarakat Festival Arkeologi #3 mengatakan, Candi Borobudur sebagai warisan budaya sesungguhnya menjadi milik masyarakat.
Oleh karenanya, pemaknaan akan warisan budaya menjadi hak pregoratif dari masyarakat.
"Tujuan panitia mengadakan seminar ini bukan untuk menjustifikasi kebenaran atas Borobudur, melainkan hanya berusaha mengimbangi ide pseudo yang berkembang dengan kajian arkeologi dan ilmu-ilmu lain," katanya
Mengenai kesimpulan, lanjut Sandy, sebenarnya dari pihak panitia sengaja meniadakan konklusi di akhir sesi seminar.
"Agar peserta seminar bebas memilih, bebas percaya dengan siapapun. Bahwa Candi Borobudur adalah milik masyarakat, maka pemaknaan apapun mengenai Candi Borobudur sebenarnya sah-sah saja. Entah dari sisi pseudosciene maupun kajian sains termutakhir," tambahnya.
"Pada akhirnya, setelah sesi seminar ini berakhir, kami berharap akan muncul rasa memiliki masyarakat, dalam kasus ini peserta seminar, terhadap Candi Borobudur. Sehingga tema besar kami yakni Cultural Resource Management akan mewujud nyata dalam setiap laku masyarakat untuk melestarikan warisan budaya," pungkasnya. (*)