UMKM Harus Pintar Baca Peluang dari Hadirnya Bandara di Temon

Industri perhotelan, pertokoan, rumah makan, barang kerajinan, jasa transportasi, hingga jasa kebersihan bakal jadi peluang ekonomi baru.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Segera hadirnya bandara internasional New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo membuka peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat melalui sektor usaha.

Namun, hal ini membutuhkan peran aktif para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Wates, Herlin Sulismiyarti mengatakan, peluang itu antara lain terdapat dari sektor usaha pariwisata dan bisnis terkait.

Di antaranya perhotelan, pertokoan, rumah makan, katering, industri makanan, barang kerajinan, jasa transportasi, hingga jasa kebersihan. 

"Kami berharap masyarakat bisa membaca peluang ini dan semakin berkembang sehingga semakin berkontribusi bagi kemajuan daerah," kata Herlin di sela workshop kewirausahaan 'Ready to be EnTOURpreneur; UMKM Kulonprogo Siap Menyongsong NYIA' di Gedung Kaca, Kamis (16/11/2017). 

Acara ini digelar KPP Pratama Wates untuk mengakomodasi UMKM menghadapi era baru tersebut dan diikuti 100 pelaku dari Kulonprogo.

Pihaknya berusaha memberikan wawasan kepada wajib pajak dari kalangan pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dengan konsep Business Development Service (BDS). 

Di antaranya dikemas dengan workshop bersama Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia (Perwira) dan pihak perbankan.

Materi yang diberikan adalah seputar peningkatan nilai tambah produk dan akses permodalan.

"Dari kegiatan ini KPP Pratama Wates juga dapat menyosialisasikan manfaat dan kesadaran pajak kepada UMKM di Kulonprogo,” ujar Herlin.

Asisten Administrasi Umum Setda Kulonprogo, Djoko Kushermanto mengatakan, Pemkab Kulonprogo berusaha memberikan dukungan terhadap UMKM melalui optimalisasi penerapan Perda No 5/2016 tentang Perlindungan Produk Lokal.

Kemampuan manajerial pelaku UMKM lokal disebutnya relatif baik dan sudah menyadari pentingnya kualitas produk yang berorientasi pasar.

Pihaknya terus memberikan pendampingan agar pelaku UMKM lokal tidak tersingkir di tengah persaingan dengan produk dari luar daerah.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved