Bendera Pelangi Berkibar di Melbourne. Australia Resmi Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

TRIBUNJOGJA.COM - Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mengatakan, pemerintah Australia melegalkan penikahan sesama jenis setelah voting menunjukkan 61% warganya mendukung, Rabu (15/11/2017).

Ornamen pelangi menghiasi kota Melbourne, setelah pemerintah mengesahkan tuntutan warga melegalkan pernikahan sesama jenis.

Biro Statistik Australia merilis haris pemungutan suara sah yang melibatkan pastisipasi masyarakat, di mana dari total lebih dari 12,7 juta penduduknya atau 79,9% total populasi, 61% mendukung dan 38% menolak.

Seperti dilansir dari CNN.com, perayaan pecah di seluruh Australia, setelah dua bulan survei nasional menunjukkan "overwhelmingly" atau "sangat banyak" dukungan terhadap isu ini.

Malcolm kemudian memberikan pendapatnya kepada mediadi Canberra, "Mereka memilih "ya" untuk keadilan, mereka memilih "ya" untuk komitmen, mereka memilih "ya" untuk cinta. Dan sekarang terserah kami di sini di Parlemen Australia untuk melanjutkannya."

Komunitas LGBT Australia menentang adanya pemungutan suara dari awal. Mereka khawatir akan ada kampanye yang memecah belah.

Sekelompok advokat perkawinan sesama jenis bahkan membawa pemerintah ke Pengadilan Tinggi Australia, dalam upaya pengehentian survei tersebut.

Kasus yang mereka ajukan ditolak dengan seuara bulat.

Ini bukan kali pertama isu pernikahan sesama jenis merebak di Australia.

Pada tahun 2015 lalu, di bawah tekanan moderat di Partai Liberal, mantan Perdana Menteri Tony Abott mengumumkan bahwa akan ada pemungutan suara nasional untuk memutuskan apakah persamaan perkawinan harus diatur.

Dan kemarin, mayoritas suara menunjukkan masyarakat Australia menginginkan pernikahan sesama jenis disahkan dan pemerintah akan memproses hasil tersebt.

Legalisasi penikahan sesama jenis di Australia akan terealisasi sebelum Hari Natal tahun ini. (Tribun Jogja/ Fatimah Artayu Fitrazana)