Moyudan Kini Punya Petting Zoo Satwa Eksotis

Mengusung bendera Jogja Exotic Adventure, project ini digadang menjadi wahana interaksi dengan hewan yang tidak umum ditemui.

Penulis: Victor Mahrizal | Editor: Ari Nugroho
IST
Putri bungsu Sultan Hamengkubuwono X, GKR Bendoro, meresmikan dan mengunjungi komunitas yang ikut meramaikan Kampung Satwa di Kedung Banteng Sumberagung Moyudan Sleman, Sabtu (11/11/2017). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebuah wahana baru bagi pecinta satwa eksotis, telah lahir di barat daya Kabupaten Sleman.

Mengusung bendera Jogja Exotic Adventure, project ini digadang menjadi wahana interaksi dengan hewan yang tidak umum ditemui.

Dibuka secara langsung oleh GKR Bendoro, Sabtu (11/11/2017), kawasan yang berlokasi di Kedung Banteng Kelurahan Sumberagung Kecamatan Moyudan wahana ini langsung mencuri perhatian anak-anak sekolah.

Uniknya, anak-anak bisa menyentuh dan memegang satwa eksotik, semisal ular, iguna, kura-kura, burung hantu atau musang dengan bimbingan pawang dari sejumlah komunitas pecinta binatang.

“Iya, baru kali ini saya berani pegang ular, biasanya lihat benda mirip ular saja sudah lari, karena emandunya ramah, meski sedikit takut akhirnya bisa foto dengan ular,” kata Ikha Sari, seorang pelajar yang datang.

Selain hewan buas yang sudah dijinakkan, di wahana ini juga terdapat kategori hewan berbisa, untuk hewan yang memiliki resiko tinggi ditempatkan pada kotak kaca dan ada edukasi terkait perilaku satwa tersebut.

CEO Jogja Exotic Adventure, Hanif Kurniawan mengatakan konsep wahana ini mengadopsi petting zoo, yang terinspirasi dari Petting Zoo Ocala di Florida, dimana pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan satwa yang tergolong eksotik.

Baca: Dimutilasi pun Binatang Ini Tak Akan Mati, Jika Dipenggal Maka Akan Tumbuh Kepala Baru

“Anak-anak diberi kesempatan memberi makan, menyentuh atau berfoto dengan satwa. Tujuannya untuk menumbuhkan kecintaan terhadap satwa,” ujarnya.

Satwa yang berada di wahana ini, ungkap Hanif, mayoritas adalah koleksi pribadinya. Ide petting zoo muncul ketika ia berhasil melakukan breeding ular dan kura- kura, sehingga menarik masyarakat sekitar untuk melihat satwa peliharaannya.

Kampung satwa ini adalah bagian dari kampanye cinta satwa. Sementara fasilitas yang tersedia di Jogja Exotic Adventure, selain daya tarik satwa eksotis, yakni outbond, homestay dan jeep touring yang dibuka baik untuk kalangan pelajar maupun umum.

Berkat dukungan dari 15 komunitas pecinta satwa di Yogyakarta, akhirnya perhelatan yang bertajuk Kampung Satwa akhirnya bisa terselenggara dengan mengundang sekolah tingkat TK, SD dan PAUD di wilayah sekitar, yakni Moyudan, Godean dan Sedayu.

Theresia Cahyaningrum dari Animal Lover Jogja menambahkan keberadaan Kampung Satwa diharapkan mampu mempengaruhi anak-anak sejak dini untuk peka lingkungan dan punya welas asih kepada satwa.

“Misalkan jika bertemu ukar jangan langsung dibunuh karena keberadaannya untuk keseimbangam ekosistem, juga anjing yang menjadi bagian dari keluarga, bukan untuk dikonsumsi,” harapnya.

Kepala Dukuh Kedung Banteng, Rudi mengapresiasi pembukaan Kampung Satwa di wilayahnya. Apalagi pedukuhannya sedang mencanangkan program kali bersih dan pelarangan berburu satwa liar termasuk memangkap ikan dengan racun dan stroom.

“Kami mengimbau masyarakat untuk sadar lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan dan mencemari sungai. Semoga Kampung Satwa bisa menyadarkan masyarakat sekitar peduli linglungan,” harapnya.(tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved