Festival Sate Fakultas Peternakan UGM, Sarana Edukasi Masyarakat Tentang Bahaya Karsinogenik
Acara ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya pembakaran sate secara berlebihan
Penulis: Tantowi Alwi | Editor: Muhammad Fatoni
lihat foto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Tantowi Alwi
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Fakultas Peternakan (Fapet) UGM menggelar Festival Sate dan Reuni Akbar, sekaligus peringatan Dies Natalis ke-48, Jumat (10/11/2017).
Selain dalam rangka Dies Natalis, acara ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya pembakaran sate secara berlebihan.
"Sate adalah makanan lokal yang digemari semua lapisan masyarakat, sehingga kami perlu mengedukasi masyarakat tentang adanya zat karsinogenik bila berlebihan/gosong saat memanggang sate," kata Endy Triyananto, Ketua Pelaksana Festival Sate 2017.
Endy melanjutkan, sate di samping kelezatannya, jika dibakar berlebihan akan berpotensi karsinogenik, dimana apabila dikonsumsi secara terus-menerus bisa menjadi kanker.
"Ini yang kita edukasi ke masyarakat supaya mereka membakar sate dengan kematangan yang pas," kata Endy kepada tribunjogja.com.
Sate dipilih menjadi bagian festival karena makanan ini eksklusif.
"Di dunia peternakan, makanan eksklusif adalah daging, susu, dan telur. Kita pilih salah satu karena sate ada karsinogenik kalau pembakarannya berlebihan, ini bahan untuk edukasi," tutur Endy.
Format acara dengan bentuk festival dipilih karena untuk memudahkan akademisi, sehingga akademisi Fapet UGM tidak perlu penyuluhan ke desa-desa.
Acara ini juga dihadiri 300-an alumni Fapet UGM.
"Ada angkatan '63 yang paling tua hadir di acara," ujar Endy.
Setelah itu, bakda Magrib, akan ada penampilan ketoprak "Layung Wilwatikta" yang merupakan acara penutup dari rangkaian Dies Natalis ke-48 Fakultas Peternakan UGM. (*)
