Usulan FEB UGM Soal Penerimaan Mahasiswa Baru Ditolak Rektorat

Usulan itu beberapa waktu lalu memang pernah disampaikan pihak dekanat FEB kepada universitas.

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Ari Nugroho
zoom-inlihat foto Usulan FEB UGM Soal Penerimaan Mahasiswa Baru Ditolak Rektorat
foto : Internet
Logo UGM

Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Informasi soal usulan jalur penerimaan mahasiswa baru oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM yang menyatakan bersedia menerima mahasiswa baru melalui jalur seleksi bibit unggul dalam bidang seni baca kitab suci dan hafal kitab suci memang benar adanya.

Saat dihubungi Tribunjogja.com melalui telepon, Rektor UGM, Prof Ir Panut Mulyono, MEng, DEng membenarkan usulan tersebut.

Usulan itu beberapa waktu lalu memang pernah disampaikan pihak dekanat FEB kepada universitas.

Ditanya soal apa alasan pihak FEB mengajukan usulan tersebut, Panut menuturkan, bahwa, pihak FEB melihat di perguruan tinggi lain, pola penerimaan mahasiswa baru melalui jalur basis agama bisa dilakukan.

Hanya saja usulan tersebut oleh universitas tidak diakomodasi dengan beberapa pertimbangan.

Panut menjelaskan, pada 24 Oktober lalu, pihaknya mengadakan pertemuan dengan seluruh fakultas untuk mengevaluasi proses penerimaan mahasiswa baru tahun 2017.

Baca: Mantan Rektor UGM Dwikorita Karnawati Kini Jadi Kepala BMKG, Ini 7 Fakta Menarik Seputar Sosoknya

Dalam pertemuan tersebut isu yang muncul salah satunya soal banyaknya calon peserta ujian tulis UGM yang tidak mendaftar ulang.

"Dalam pertemuan tersebut kekurangan selama penyelenggaraan penerimaan mahasiswa baru akan kita perbaiki dengan harapan bisa lebih baik di tahun selanjutnya. Soal usulan dari FEB, sudah kami jawab melalui press release dari Humas ya. Memang pihak FEB mengusulkan, namun kami sudah menyampaikan tidak menerima usulan tersebut," ujar Panut.

Lebih lanjut Panut menjelaskan bahwa usulan tersebut pada dasarnya baik, hanya saja dengan mempertimbangkan UGM kampus nasional, maka pihaknya tidak mengkhususkan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur bibit unggul berbasis agama tertentu.

Sebab, dikhawatirkan hal tersebut bisa menimbulkan diskriminasi terhadap agama lain yang notabenenya mungkin tidak memiliki fokus menghafal atau seni membaca seperti agama tertentu.(TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved