Unjuk Rasa Batal, Awak Angkot Magelang-Muntilan Terlanjur Mogok Operasi
Demi menghindari kesalahpahaman yang dikhawatirkan bisa terjadi di lapangan, dari pihak PAMM, akhirnya memutuskan untuk berhenti beroperasi,
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Imbas dari informasi yang beredar luas terkait agenda mogok awak angkutan kota (angkot), sebagai aksi unjuk rasa penolakan ojek online, berimbas pada aktivitas armada jurusan Magelang-Muntilan, Kabupaten Magelang.
Koordinator Paguyuban Angkutan Magelang-Muntilan (PAMM), Rahardi, membenarkan kalau pada Rabu (1/11/2017), tidak ada awak angkot di bawah naungan paguyubannya yang beroperasi.
Namun, ia tidak memungkiri, dalam aksi ini, terjadi salah persepsi.
"Ya, memang, hari ini mogok (operasional). Tapi, karena salah persepsi saja, mis komunikasi," katanya.
Ia menjelaskan, sejak Selasa (31/10/2017) malam lalu, sudah beredar informasi, kalau salah satu perkumpulan angkot, berencana mengadakan aksi unjuk rasa menolak ojek berbasis aplikasi online, yang selama ini beroperasi di Kabupaten dan Kota Magelang.
Baca: Tukang Ojol dan Penumpangnya Dikeroyok Sopir Angkot, Taksi Online Dirazia Lalu Dilempari Batu
Lanjut Rahadi, demi menghindari kesalahpahaman yang dikhawatirkan bisa terjadi di lapangan, dari pihak PAMM, akhirnya memutuskan untuk berhenti beroperasi, untuk sementara waktu.
Namun, entah karena alasan apa, unjuk rasa itu ternyata batal terlaksana.
"Kami sudah memutuskan tidak beroperasi. Tapi, ternyata unjuk rasanya tidak jadi. Karena itu, anggota kami yang sudah tidak berangkat sejak pagi, akhirnya sekalian mogok untuk hari ini," ungkapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)