Perlintasan Kereta Api Janti Ditutup, Warga Harus Memutar Sejauh 3 Kilometer
Jika uji coba penutupan jalan di bawah Fly Over Janti ditutup selamanya, maka pengendara harus memutar sejauh 3 km.
Penulis: app | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dulhadi, Ketua RT 10 Janti, Caturtunggal, Sleman menjelaskan jika uji coba penutupan jalan kendaraan yang melintasi jalur kereta api di bawah Fly Over Janti ditutup selamanya, maka pengendara harus memutar sejauh tiga kilometer.
"Pengendara kesulitan jika harus memutar. Harus muter jarak sampai tiga kilometer lewat Karangbendo," jelasnya, Selasa (31/10/2017).
Dulhadi menjelaskan dalam aksi yang digelar dengan ratusan warga tadi, turut hadir anggota DPRD.
Warga pun memberikan aspirasi agar penutupan jalan kendaraan di perlintasan kereta api tersebut diurungkan.
"DPRD tadi bilang diberi waktu tiga hari untuk membongkar," jelasnya.
"Kalau tiga hari masih kaya gini warga akan tanyakan ke DPRD. Kita sepakat tidak akan anarkis," timpalnya.
Dulhadi menjelaskan, jika alasan ditutupnya jalan tersebut karena menimbulkan kemacetan, pihaknya justru berujar bahwa keberadaan jalan kendaraan di bawah Fly Over Janti dapat memecah kemacetan.
Selain itu, semenjak adanya fly over, Dulhadi menjelaskan di lokasi tersebut sudah tidak pernah terjadi kecelakaan.
"Nggak padat. Justru bisa memecah kemacetan. Ada palang pintunya juga," ungkapnya.
"Semua warga tidak menyetujui (penutupan). Kecuali dibikin jalan underpass," tambahnya.
Dulhadi juga menerima keluhan dari pedagang di bawah Fly Over Janti yang mengaku takut jika omzetnya menurun pasca penutupan jalan tersebut.
Ia pun juga mengkhawatirkan jika penutupan tetap diterapkan pengendara justru malah akan menggunakan jalan kampung.
Selain berbahaya tentu akan membuat rusak jalan kampung tersebut. (*)