Mahasiswa Dukung Penuh Deklarasi Tolak Intoleransi dan Radikalisme Agama
Dengan diadakannya deklarasi ini,mahasiswa dapat mengetahui apa itu radikalisme dan bagaimana antisipasinya.
Penulis: rid | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Beberapa mahasiswa yang mengikuti deklarasi tolak intoleransi dan radikalisme agama oleh mahasiswa DIY memberikan tanggapannya.
Muhammad Najib Nur Hidayat (19), mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) mengatakan, ia begitu mendukung deklarasi tersebut.
Menurutnya, dengan diadakannya deklarasi ini, ia bersama-sama mahasiswa lainnya mengetahui apa itu radikalisme dan bagaimana antisipasinya.
"Acara seperti ini penting dan bisa sebagai antisipasi menangkal paham radikalisme yang bisa merusak moral dari bangsa kita sendiri," katanya pada Tribunjogja.com, Sabtu (28/10/2017).
Lanjutnya, ia juga berharap bahwa dengan mengikuti acara ini para pemuda, khususnya mahasiswa dapat bersatu dalam menangkal masuknya paham radikalisme.
"Harapan saya setelah kegiatan ini, pemuda bisa bersatu dan bisa lebih tahu penyebab hal yang bisa memecah belah bangsa ini, dan bagaimana kita menjadikan bangsa yang besar ini sesuai dengan ideologinya," jelasnya.
Terpisah, Rosiana Widinastiti (22), mahasiswi Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) menuturkan, toleransi di Indonesia saat ini masih kurang, karena itulah memunculkan intoleran dan berujung masuknya paham radikalisme.
"Toleransinya masih kurang menurut saya, karena saat ini orang-orangnya lebih ke individual kurang memperhatikan sekitarnya. Untuk itu perlu meningkatkan kesadaran akan perbedaan, agar paham radikalisme tidak masuk ke bangsa ini," ujarnya.
Perempuan asal Kulonprogo ini menambahkan, dalam deklarasi ini ia berharap untuk seluruh mahasiswa nantinya bisa dan tetap memegang teguh Pancasila dalam benaknya masing-masing.
"Setelah ikut acara ini, yang penting bukan karena cuma ikut-ikutan aja, tapi dari apa yang didapatkan hari ini bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya. (*)