Meski Miliki Radius 20 Km dari Puncak Merapi, Lapangan Jangkang Dianggap Aman
Gladi lapang terbagi jadi lima klaster yaitu Klaster SAR, Klaster Kesehatan, Klaster Logistik, Klaster Komunikasi, dan Klaster Keamanan.
Penulis: app | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kepala BPBD DIY, Krido Suprayitno menjelaskan dipilihnya Lapangan Jangkang, Widodomartani, Ngemplak, Sleman untuk Gladi Lapang Penanganan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi 2017 tak lain karena merupakan titik pos paling aman.
Lapangan Jangkang sendiri memiliki radius 20 km dari puncak Gunung Merapi, Rabu (18/10/2017).
"Berkaitan dengan tujuan masyarakat tanggap bencana, Widodomartani dipilih lokasi di sini paling aman meskipun radius 20 km dari puncak Merapi," jelasnya.
Gladi lapang kali ini juga terbagi menjadi lima klaster yaitu Klaster SAR, Klaster Kesehatan, Klaster Logistik, Klaster Komunikasi, dan Klaster Keamanan.
Gladi lapang dirancang untuk latihan Penanganan Operasi Darurat Bencana di Pos Aju Merapi di Sektor D yang meliputi wilayah Kecamatan Cangkringan, sebelah timur Kali Opak dan sebelah barat Kali Gendol.
Terdapat empat titik lokasi yang digunakan dalam kegiatan tersebut, meliputi Lapangan Jangkang sebagai lokasi Pos Aju Merapu di Sektor D dan tiga titik Operasi Penyelamatan yang berada di Dusun Ngepringan, Desa Wukirsari, Cangkringan; Dusun Bakalan, Desa Argomulyo, Cangkringan; serta Dusun Ngancar, Desa Glagaharjo, Cangkringan.
Dipilihnya tiga lokasi tersebut karena pada tahun 2010 menjadi daerah yang terdampak awan panas erupsi Gunung Merapi.
Lanjutnya, gladi lapang kali ini sengaja dikemas untuk penguatan kapasitas petugas.
Selain itu juga mempersiapkan Kabupaten Sleman sebagai wilayah tangguh bencana di tahun 2018.
"Bahwa Kabupaten Boyolali, Klaten, Magelang, dan Sleman 2018 didukung BNPB akan menggelar gladi lapang DIY Jateng. Dan sekaligus mengukuhkan Kabupaten Sleman sebagai wilayah tangguh bencana," paparnya.
Diharapkan dengan adanya Gladi Lapang ini petugas dari lintas instansi sudah dapat mengetahui apa yang harus dilakukan ketika erupsi Gunung Merapi terjadi. (*)
