Menteri Perhubungan Sebut Kereta Api Bakal Jadi Angkutan Andalan ke Bandara NYIA

Kereta api dinilai layak menjadi moda transportasi utama untuk daya dukung aksesibilitas penumpang bandara.

Editor: Muhammad Fatoni
facebook Seasia
Ilustrasi Calon Bandara NYIA (New Yogyakarta International Airport) 

TRIBUNJOGJA.COM - Kementerian Perhubungan disebut-sebut akan segera berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait rencana pembangunan jalur kereta api ke Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di Kulonprogo, Minggu, mengatakan kereta api (KA) menjadi moda transportasi utama bagi daya dukung aksesibilitas penumpang bandara.

"Kereta api, saya unggulkan jadi angkutan ke bandara, bukan angkutan jalan biasa. Diprediksi, ada 300 flight (penerbangan) sehari dan itu butuh daya dukung transportasi. Keretanya harus siap bersamaan dengan selesainya pembangunan bandara," kata Budi Karya.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, bersama Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Agus Santoso, meninjau lokasi proyek pembangunan Bandara NYIA di Temon, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Minggu (8/10/2017). (Tribun Jogja)

Menurut dia, kereta api dinilai layak menjadi moda transportasi utama untuk daya dukung aksesibilitas penumpang bandara.

Hal ini dikarenakan pembangunan Bandara NYIA tahap pertama seluas 120.000 meter persegi itu akan diselesaikan pada tahun 2019. Di kalangan pengemudi taksi Bandara NYIA ini kerap mereka sebut dengan akronim New Yog.

Pemerintah mengharapkan pada saat itu juga jalur KA bandara sudah selesai dibuat, yakni dari Stasiun Kedundang menuju area terminal bandara.

Budi Karya mengatakan pembebasan lahan untuk jalur kereta menuju bandara akan dilakukan oleh PT Angkasa Pura I dan PT Kereta Api Indonesia.

"Skema kolaborasi seperti ini juga pernah dilakukan di Jakarta," katanya.

Menurutnya, jalur KA baru akan dibangun dari Stasiun Kedundang menuju terminal penumpang bandara 'New Yog' dengan jarak sekitar 7 kilometer. Saat ini sudah dilakukan rancang letak stasiun, studi level tanah, serta perencanaan trase jalur oleh PT KAI.

"Tinggal pembebasan lahan," kata Menhub.

Sementara itu, Project Manager Pembangunan NYIA PT Angkasa Pura I, Sujiastono, mengatakan bahwa berdasarkan rencana induk dan izin penetapan lokasi tahap pertama, pengembangan Stasiun Kedundang membutuhkan lahan antara satu hingga lima hektar. 
Namun, setelah dilakukan kajian, kebutuhan lahan untuk Stasiun Kedundang berkisar 20 hingga 25 hektar.

"Kebutuhan lahan untuk Stasiun Kedundang terus bertambah," katanya. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved