Malam 1 Suro, Inilah 5 Mitos yang Masih Dipercaya. Nomor 5 Bikin Merinding

Banyak mitos malam satu suro sering terdengar di telinga manakala hari pergantian tahun baru islam tersebut semakin dekat.

Editor: oda

Harus Jalan Kaki dari Rumahnya

3. Saat Kirab di Keraton Harus jalan kaki dari rumahnya

Dijaman sekarang berbeda pada jaman dahulu.

Dahulu memang belum ada kendaraan, maka tak heran harus menempuh perjalan menuju kirab budaya yang diadakan dari keraton harus jalan kaki.

Setelah jaman yang serba mudah ini untuk transportasi, orang jaman sekarang, khususnya warga Soloraya masih ada yang jalan kaki.

Mereka percaya, bahwa dengan jalan kaki akan membawa keberkahan sendiri dalam menikmati malam suro.

4. Tidak Boleh Melakukan Kegiatan Di Malam Suro

Banyak orang disekitar kita menyakini, bahwa banyak melakukan kegiatan saat malam suro juga dikaitkan dengan kesialan.

Masyarakat luas yang nekat melakukan tidak meraih hasil yang diinginkan. Misalnya, memancing saat malam hari.

Apabila nekat, dalam semalam saat mancing, tak akan mendapat ikan satupun.

5. Malam Satu Suro adalah Lebarannya Makhluk Gaib

Kisah ini pasti sudah kerap terdengar di telinga kita, sebagian masyarakat pada masa lalu mempercayai jika malam 1 suro merupakan lebaran bagi makhluk gaib sehingga banyak diantara mereka yang keluar dari tempat persinggahan masing-masing.

Anehnya mitos ini kerap dikaitkan dengan adanya penampakan serta gangguan makhluk halus di malam tersebut.

Entah darimana awal mitos ini muncul yang jelas mitos tersebut hingga kini masih banyak dipercaya.

Terlalu berlebihan jika ada yang percaya bahwa malam satu suro merupakan malam paling buruk dalam satu tahun.

Bahkan ada beberapa orang yang menganggap bahwa di bulan suro terdapat banyak sekali sial dan bencana yang akan menimpa umat manusia.

Tak heran jika orang-orang jawa abangan pada zaman dulu kerap menghindari berbagai pesta upacara pada bulan ini termasuk pesta perkawinan dan hajatan lain.

Di lain sisi masyarakat kejawen meyakini bahwa musibah dan bencana dapat ditolak dengan cara melakukan ritual tertentu.

Karena itulah kemudian dikenal beberapa tradisi malam satu suro seperti ruwatan untuk buang sial.

Untuk itu mereka akan mencuci bersih diri mereka yang diwakili oleh senjata pusaka seperti keris, tombak dan lainnya.

Benda tajam ini dimandikan dengan ritual tertentu. Orang Jawa biasa menyebutnya dengan Penjamasan.

Ritualnya pun juga gak sembarangan. Kudu puasa, bakar kemenyan, bikin tumpeng, dan lainnya.

Nah, itulah mitos-mitos yang masih dipercaya banyak kalangan. Percaya atau tidak, semua kembali ke pribadi masing-masing. (TribunStyle)

Halaman
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved