Lampah Budaya Mubeng Benteng Mengawali Perayaan Satu Suro di Yogyakarta

Dalam acara tersebut, abdi dalem mengalunkan seungkaian kidung doa pada Tuhan Yang Maha Esa dalam bahasa jawa.

Editor: oda
magangtribunjogja/yovancanatalia
Abdi dalem mengalunkan kidung doa dalam perayaan satu suro di Kraton NgaYogyakarta Hadiningrat, Kamis (21/9/2017). 

Laporan Reporter Magang Tribun Jogja, Yovanca Natalia

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dalam perayaan satu suro di Kraton NgaYogyakarta Hadiningrat, Abdi Dalem dan masyarakat Yogyakarta mengadakan acara "Lampah Budaya Mubeng Benteng" artinya perjalanan mengelilingi benteng (21/9/2017).

Lampah Budaya Mubeng Benteng ini merupakan pra-acara dari perayaan 1 Suro.

Dalam acara tersebut, abdi dalem mengalunkan seungkaian kidung doa pada Tuhan Yang Maha Esa dalam bahasa jawa.

Kidung doa yang disampaikan kepada Tuhan Maha Esa bertujuan untuk menjaga kesejahteraan Yogyakarta dan menyampaikan doa Yogyakarta untuk NKRI.

KMT Projosuwasono, salah satu abdi dalem Kraton Yogyakarta mengatakan bahwa doa ini dipanjatkan untuk menyampaikan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena mempertahankan Yogyakarta sebagai kota yang istimewa.

Tak hanya Abdi Dalem saja yang terlibat, tetapi masyarakat bahkan mancanegara juga mengikuti alunan kidung doa yang disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Alunan kidung doa yang dibawakan Abdi Dalem secara bergantian, membuat suasana semakin hikmat.

"Acara seperti ini harus terus ada supaya kelestarian budaya jawa tetap terjaga" ungkap Prameswari Dyah Gayatri Budi Anggraeni Ilyas, salah satu mahasiswi Universitas Tidar Yogyakarta.

Acara Lampah Budaya Mubeng Benteng ini akan dimulai mengelilingi benteng pada pukul 24.00. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved