Embung di Dusun Tekik di Gunungkidul Sudah Kotor dan Mengering

Embung yang kerap digunakan warga untuk mandi, dan mengambil air untuk mencuci, memasak ini menjadi kotor karena mengering.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
ist
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dampak kekeringan yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul semakin meluas.

Beberapa wilayah di pesisir misalnya di Dusun Tekik, Desa Nglindur, Girisubo, Gunungkidul mengalami kekeringan karena sumber air yang ada sudah habis menguap.

Kepala Dusun Tekik, Suranto, mengatakan, sumber air yang ada di desanya sudah mulai mengering.

Embung yang kerap digunakan warga untuk mandi, dan mengambil air untuk mencuci, memasak ini menjadi kotor karena mengering.

Akibatnya, warga terpaksa membeli air dari pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Warga harus membeli sebanyak 5 sampai 6 tangki untuk kebutuhan air selama satu bulan, dengan harga sebesar Rp 100 ribu per tangki.

"Warga kami rata-rata membeli 5 sampai 6 tangki dari pihak swasta. Hal ini karena sumber air yang ada sudah kotor dan mengering," ujarSuranto, Selasa (19/9/2017).

Suranto pun berharap pemerintah dapat memberikan bantuan air kepada dusunnya.

Pasalnya bantuan air yang ada masih belum mencukupi untuk kesemua warga yang tinggal di wilayah dusunTekik.

"Kami minta agar dapat diberikan bantuan air yang dapat mencukupi kebutuhan warga. Di sini kami sudah mengalami kesulitan air semenjak lama," ujar Suranto.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved