Misoprostol, Obat Tukak Lambung yang Sering Disalahgunakan

Mahasiswi suatu PTS melahirkan bayi di kos-kosan. Dia mengonsumsi obat Cytotec yang berisi Misoprostol.

Net
Ilustrasi 

HARI ini terungkap. Mahasiswi suatu PTS melahirkan bayi di kos-kosan. Dia mengonsumsi obat Cytotec yang berisi Misoprostol.

Bayi usia tujuh bulan akhirnya bisa lahir. Kemudian dibungkus handuk, disimpan di lemari, akhirnya meninggal.

Berita memiriskan ini menambah lagi kasus pengguna-salahan obat, di mana obat digunakan di luar indikasi yang tercantum dalam kemasannya.

Apa itu obat misoprostol? Apa gunanya dan apa efek sampingnya?

Obat tukak lambung

Misoprostol adalah obat yang menyerupai prostaglandin E1 (PGE1), salah satu mediator dalam tubuh yang memiliki berbagai fungsi.

PGE1 diproduksi oleh tubuh untuk memberikan perlindungan kepada lambung dengan cara meningkatkan produksi selaput lendir lambung, mengurangi sekresi asam lambung, sehingga mencegah lambung dari cedera.

Misoprostol bekerja pada reseptor PGE1 dan bekerja menyerupai PGE1, sehingga digunakan sebagai obat pelindung lambung.

Misoprostol tepat digunakan pada pasien-pasien yang mendapatkan pengobatan dengan obat antiradang NSAID (seperti diklofenak, piroksikam, dll) karena obat-obat NSAID dapat menyebabkan tukak lambung.

Namun demikian, reseptor PGE1 juga terdapat pada rahim dan PGE1 diperlukan untuk membantu kontraksi rahim pada saat wanita akan melahirkan.

Karena itu, misoprostol dikontraindikasikan untuk wanita hamil karena dikuatirkan dapat menyebabkan kontraksi otot rahim yang menyebabkan keguguran.

Untuk menginduksi kelahiran

Karena sifatnya yang bisa menginduksi kontraksi rahim dan melembutkan servix (jalan lahir), misoprostol kadang digunakan oleh dokter kandungan untuk menginduksi kelahiran, bersama-sama dengan oksitosin.

Obat ini juga dapat digunakan untuk menginduksi kelahiran pada aborsi medis bersama dengan obat mifepristone.

Juga dapat digunakan untuk mengatasi perdarahan setelah melahirkan akibat kurangnya kontraksi otot rahim.

Jika digunakan di bawah pengawasan dokter dengan dosis yang sesuai, obat ini termasuk aman.

Efek samping yang paling sering terjadi pada penggunaan misoprostol adalah diare dan nyeri perut.

Diguna-salahkan

Obat misoprostol semestinya hanya dapat diperoleh dengan resep dokter, dan digunakan di bawah pengawasan dokter.

Namun demikian, karena sifatnya yang dapat menginduksi kelahiran, obat ini sering digunasalahkan untuk aborsi yang tidak bertanggung-jawab.

Parahnya lagi, obat-obat ini dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak bertanggung-jawab pula melalui pembelian online.

Jika anda melakukan pencarian pada Google misalnya dengan kata kunci “pelancar haid”, akan banyak muncul iklan-iklan obat pelancar haid yang sebetulnya adalah berisi misoprostol, atau nama patennya yaitu Cytotec.

Pada saat membeli akan diberi penjelasan cara menggunakannya yang biasanya adalah dimasukkan melalui vagina, sementara aslinya adalah obat untuk diminum.

Perlu pengaturan yang lebih ketat terkait dengan penjualan obat online, terutama obat-obat keras yang mestinya dengan resep dokter.

Selain ada risiko mendapat obat palsu, sebaliknya jika obatnya asli juga dapat memberikan efek samping yang fatal jika tidak digunakan dengan benar. (*)

Prof. Zullies Ikawati, PhD
ist

*Oleh: Prof. Zullies Ikawati, PhD. Faculty of Pharmacy Gadjah Mada University 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved