Dinilai Semrawut, Pemkot Magelang Bakal Bangun Shelter PKL di Jalan S Parman
Shelter permanen pun akan dibangun di Jalan S Parman, yang merupakan jalan utama menuju Universitas Tidar (Untidar) Magelang.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Azka Ramadhan
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Penataan pedagang kaki lima (PKL) bakal kembali dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang.
Shelter permanen pun akan dibangun di Jalan S Parman, yang merupakan jalan utama menuju Universitas Tidar (Untidar) Magelang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang, Joko Budiyono, mengatakan bahwa ruas jalan yang terletak di Kecamatan Magelang Tengah itu, terkesan semrawut dan tidak rapi.
Karenanya, ia menilai perlu didirikan tempat khusus bagi PKL.
"Selama ini PKL di pinggir jalan belum tertata, sehingga kesannya semrawut, kurang rapi. Jadi, kami berencana membuat shelter permanen yang lebih bagus. Apalagi, jalan menuju Untidar itu kan sangat ramai dan banyak dilalui orang," ujarnya, Jumat (15/9/2017).
Akan tetapi, lanjut Joko, lokasi shelter nantinya memang tidak persis di pinggir Jalan S Parman.
Namun, sesuai rencana, shelter akan dibangun di lahan milik Kodam IV/Diponegoro, yang berada di kompleks perumahan Secaba, atau di sisi selatan taman kanak-kanak.
"Lokasinya masih berdekatan dengan Jalan S Parman. Tidak jauh dan tentu saja terjangkau," katanya.
Joko menandaskan, shelter tersebut bakal menampung sekitar 20-25 PKL, yang selama ini menjajakan komoditasnya di Jalan S Parman.
Pihaknya pun bakal menggelontorkan Rp 225 juta, untuk merealisasikan proyek yang akan dimulai tahun 2018 mendatang itu.
"Tanahnya milik Kodam IV/Diponegoro, proses perizinan pun sudah kami tempuh. Sepertinya pihak Kodam akan menyetujui. Yang terpenting, nanti setelah fisik shelter sudah jadi, seluruh pedagang dibaruskan pindah," tandasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Magelang, Yonas Nusantrawan, menuturkan bahwa wacana pembuatan shelter tersebut memang muncul seiring pemugaran Jalan S Parman yang dikerjakan oleh pihaknya.
"Perbaikan Jalan S Parman sampai sejauh ini masih berlangsung, rencananya kami akan tanam juga pohon tabebuya, untuk mempercantik kawasan itu. Selama perbaikan, para PKL tetap berjualan di pinggir jalan, dengan lapak seadanya," tuturnya. (TRIBUNJOGJA.COM)