Seorang Tukang Becak Meregang Nyawa Ketika akan Berobat Ke Puskesmas
Selesai mengobrol Hardi terjatuh dan pingsan di halaman Puskesmas Gedongtengen.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seorang pria meregang nyawa ketika akan berobat di Puskesmas Gedongtengen. Adapun pria tersebut bernama J Hardi Mujirto (58), warga RT.01, Triharjo, Pandak, Bantul, yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang becak. Senin (11/9/2017) siang.
Menurut keterangan seorang saksi bernama Basuki (41), seorang pedagang buah keliling yang kerap mangkal di sekitaran Puskesmas Gedongtengen, Hardi sengaja datang ke Puskesmas Gedongtengen untuk berobat.
Selesai mengobrol dengan dirinya, Hardi terjatuh dan pingsan di halaman Puskesmas Gedongtengen.
Mengetahui hal tersebut, ia bersama beberapa orang langsung membawa masuk Hardi ke Puskesmas guna penanganan lebih lanjut.
"Siang sekitar jam 12 siang dia (Hardi) datang ke Puskesmas dengan becak. Becaknya diparkir di luar, terus tanya saya 'Apakah masih buka puskesmasnya? Saya mau berobat.' Saya jawab masih buka, dan tiba-tiba dia pingsan di halaman. Saya sama petugas Puskesmas dan beberapa warga langsung membawanya masuk," katanya.
Lanjutnya, Hardi langsung dibawa masuk ke ruang UGD guna mendapat perawatan dari pihak Puskesmas, Gedongtengen.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh salah seorang dokter di Puskesmas tersebut, ternyata kondisi Hardi sudah kritis, dan tak berselang lama Hardi menghembuskan nafas terakhirnya.
Hingga saat ini, jenazah masih berada di Puskesmas Gedongtengen untuk menunggu kedatangan dari pihak keluarga.
Tampak pula, beberapa petugas dari Kepolisian Sektor (Polsek) Gedongtengen masih berada di Puskesmas tersebut.(TRIBUNJOGJA.COM)