Toko Mbokjajan, Pusatnya Jajanan Jadul yang Membuat Anda Serasa Berada di Mesin Waktu
Bagi anak tahun 90an tentu hapal dengan tamagoci, gimbot, hingga kapal otok-otok yang biasa ditemukan saat sekaten.
Penulis: Santo Ari | Editor: Ikrob Didik Irawan
Warga Bintaran ini kemudian memutuskan menjual makanan khusus zaman dulu di sosial media miliknya, selain itu ada pula dengan ikut acara seperti bazar.
Ternyata dengan sambilannya ini, ia mendapatkan penghasilan lebih dari gaji yang ia dapat dari kantornya.
Maka pegawai di salah satu radio swasta di Yogyakarta ini memutuskan untuk keluar dari pekerjaan, dan fokus untuk membesarkan usaha makanan dan segala yang berbau jadul.
Berbagai upaya dilakukannya dalam berburu mainan dan makanan jadul. Beruntung saat ini masih banyak perusahaan yang memproduksi makanan ringan.
Namun untuk produk mainan, ia harus rela berburu hingga ke luar DIY.
Namun demikian, saat berburu ia terbilang santai dan tidak menargetkan harus mendapat barang baru.
"Dibikin enjoy. Sambil jalan-jalan ke daerah lain. Biasanya mainan jadul banyak ditemukan di kawasan wisata. Kalau dapat mainan yang bisa handmade, maka saya beli untuk sample. Kemudian akan diperbanyak oleh pekerja saya," ujar gadis yang juga membuka workshop untuk membuat mainan jadul di daerah Sewon.
Puluhan juta sudah dikantong setiap bulannya. Produk yang ia jual terjangkau untuk semua kalangan.
Harga makanan ringan gulai ayam dijualnya Rp 1.000 saja.
Tamagoci dan gimbot dijualnya seharga Rp 35 ribu, sedangkan termahal adalah monopoli dengan disain jadul sehargap Rp 75 ribu.
Kini ia memantapkan jalannya untuk menjadi pengusaha. Iapun sudah tidak berkenginan untuk menjadi pegawai.
Terlebih di Yogyakarta, bisa dikatakan banyak yang menjual makanan dan mainan jadul, namun ialah pionir yang menggabungkan semua itu menjadi satu di rumah Mbokjajan miliknya.
Mbokjajan tidak hanya jualan sajam Dinda mengatakan bahwa tempat tersebut bisa digunakan untuk kunjungan yang bersifat edukatif.
Banyak sekolah TK atau Paud datang untuk belajar mengenal makanan dan mainan jadul.
Kendati saat ini ia sudah berada di titik sukses, Dinda mengatakan bahwa awalnya ini bukanlah cita-citanya.