AP I Tak Ambil Pusing Terkait Tambak Udang di Lahan PAG
Pihak PT Angkasa Pura I mengambil sikap tegas atas polemik yang dihadapi para petambak udang di kawasan Glagah.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Pihak PT Angkasa Pura I mengambil sikap tegas atas polemik yang dihadapi para petambak udang di kawasan Glagah.
Meski warga pemilik tambak sempat menghalangi kerja alat berat untuk landclearing lahan Paku Alam Ground (PAG) tempat terdapatnya tambak tersebut, Senin (28/8/2017), pemrakarsa pembangunan bandara itu tetap bersikeras melanjutkan pekerjaannya.
Project Manager Pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) PT AP I, Sujiastono tak mau ambil pusing dengan tambak udang tersebut.
Pasalnya, pihaknya sudah membayarkan dana ganti rugi lahan PAG melalui konsinyasi di pengadilan lantaran adanya sengketa atas tanah tersebut.
Sedangkan soal pemberian tali asih merupakan urusan antara warga pengguna PAG dengan pihak Pura Pakualaman.
“Tali asih itu hal yang berbeda dengan proyek (bandara), itu antara PA dan warga. Saya tidak akan berkomentar tentang udang. Pekerjaan saya menyelesaikan proyek, bukan soal udang,” katanya.
Sujiastono pun memastikan bahwa pekerjaan perataan tanah PAG bakal calon dibangun landasan pacu bandara tersebut, sekalipun ada tambak udang yang masih beroperasi.
Setelah kejadian penghalangan alat berat oleh warga, ia meyakinkan bahwa pekerjaan perataan tanah akan tetap dilanjutkan.
Terutama tambak-tambak yang sudah kering dan selanjutnya meratakannya secara keseluruhan. Termasuk yang masih ada airnya.
“Proyek harus tetap jalan. Kita jalan meratakan tambak-tambak yang sudah kering dan selanjutnya meratakan yang masih ada airnya,” kata dia. (tribunjogja.com)