Status TKI Bukan Jadi Penghalang Pemuda Trenggalek Jadi Sarjana, Ia Kuliah dan Diwisuda di Korea
Namanya Waras. Selama 20 tahun warga Trenggalek, Jawa Timur, ini bekerja sebagai pekerja migran di pabrik onderdil, Korea Selatan
Lalu peluang apa yang sudah terpikir di benak Waras? Kata dia, ada tradisi kuliner nenek moyangnya yang kini sudah tenggelam.
"Tahun 1960-1990 usaha nenek memang maju pesat. Tiap kali dengar nama nenek saya, orang dari daerah saya pasti kenal. (Tapi) sampai sekarang anak-cucunya tidak ada yang meneruskan. Yang terpikir, apa ini jodoh saya untuk mengembangkan itu?"
Dengan usaha kuliner, menurutnya, dia bisa merekrut tenaga kerja.
"Nah, dari awal tujuannya bukan merekrut pekerja berpendidikan tinggi tapi merekrut orang yang putus sekolah. Karena yang di bawah banyak yang membutuhkan."
Sejak UT Korea Selatan dibuka, lulusannya total 86 orang.
Koordinator Umum UT Korea Selatan, Syarif Hidayat, mengatakan mahasiswa yang mendaftar sejak Kelompok Belajar UT Korea dibuka enam tahun lalu jumlahnya sekitar 1.000 orang.
Sebagian besar mereka buruh migran.
Ada pun yang aktif setiap semester berkisar antara 300 dan 400 mahasiswa.
"Yang sudah lulus totalnya 86 orang, termasuk yang kemarin," kata Syarif.
"Kalau lancar, kuliah di sini (Korea Selatan) sama dengan di Indonesia. Delapan semester sudah bisa selesai. Tapi kalau mengulang, ada yang 13 semester baru lulus. Itu yang paling lama."
Apa saja tantangannya? Menurut Syarif, rata-rata pekerja menjalani jam kerja yang relatif berat, yakni 10-14 jam sehari. Sedangkan mereka hanya punya libur di hari Minggu.
"Jadi memang ada keterbatasan waktu, tidak seperti mahasiswa reguler yang bisa belajar kapan pun."
Rata-rata pekerja migran yang berkuliah menjalani juga jam kerja yang relatif berat, yakni 10-14 jam sehari.
Dari sekian perjuangan tersebut, Waras dan sejumlah buruh migran yang berhasil menamatkan pendidikan tergolong sukses.
"Ada salah satu lulusan kita yang kalau jadi akan ambil kuliah S2 di Korea Selatan. Dia diterima di Universitas Sungkyunkwan," imbuh Syarif.