Hadiah Sembako Jadi Daya Tarik Lomba HUT RI ke-72 di Siyono A

Ada yang unik dari gelaran lomba kali ini. Bukan jenis lomba, akan tetapi jenis hadiah yang diberikan penyelenggara kepada peserta terbilang unik.

Penulis: app | Editor: oda
tribunjogja/arfiansyah panji purnandaru
Lomba HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Padukuhan Siyono A, Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Memasuki bulan Agustus berbagai perlombaan untuk memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia marak digelar.

Tak terkecuali warga Padukuhan Siyono A, Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul. Mereka semangat dalam menyambut HUT RI ke-72.

Namun, ada yang unik dari gelaran lomba kali ini. Bukan jenis lomba, akan tetapi jenis hadiah yang diberikan penyelenggara kepada peserta terbilang unik.

Penyelenggara memilih sembako sebagai hadiah lomba. Mulai dari gula, teh, bawang merah, bawang putih, hingga mi.

Ardian Fitra Nugraha, Ketua Karang Taruna setempat sekaligus penyelenggara menjelaskan pemilihan hadiah tersebut bukan tanpa alasan.

Menurutnya dengan hadiah sembako, otomatis hadiah tersebut akan dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.

"Untuk hadiah perlombaan kali ini cukup unik yaitu kami memberikan hadiah berupa sembako. Hal ini ditujukan agar seluruh keluarga dapat ikut menikmati hadiah yang ada. Dapat bersama-sama ngombe wedang bareng sak keluarga," ujarnya, Selasa (15/8/2017).

Alhasil, antusias peserta pada gelaran lomba tahun ini tinggi. Sekitar seratusan warga padukuhan ikut menyemarakkan lomba kemerdekaan kali ini.

Bermacam lomba seperti voli plastik, memasukan paku ke dalam botol, lomba balap karung, makan kerupuk, lari kelereng dan lain sebagainya digelar meriah.

"Untuk lomba voli plastik putra dan putri mulai Sabtu (12/8/2017) malam sampai terkahir tadi malam Senin (14/8/2017). Untuk lomba anak-anak dilaksanakan hari Mnggu (13/8/2017)," paparnya.

Lanjut Adrian, acara yang telah digelar dua kali dalam dua tahun ini memiliki tujuan agar warga dapat kembali mencintai dan menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan.

Selain itu juga agar di antara warga masyarakat dapat bersilaturahmi dan juga lebih kompak membangun padukuhan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved