Tak Setuju Main Hakim Sendiri, Warga Gelar Aksi Solidaritas untuk Pria yang Dibakar di Bekasi
Warga pun menuangkan rasa solidaritasnya melalui pemberian tanda tangan di atas banner untuk membantu dan memberikan semangat kepada keluarga MA.
TRIBUNJOGJA.COM - Seorang Pria berinisial MA dibakar hidup-hidup di Pasar Muara Bakti, Desa Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi pada Selasa (1/8/2017) karena diduga mencuri amplifier milik mushala Al-Hidayah Kampung Cabang empat, Desa Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi.
Dari kejadian tersebut, banyak warga yang tidak setuju dengan perlakukan massa yang main hakim sendiri dengan melakukan pembakaran terhadap MA.
Baca: SADIS! Pria di Bekasi Tewas Dibakar Karena Diduga Mencuri Ampli Masjid
Warga pun menuangkan rasa solidaritasnya melalui pemberian tanda tangan di atas banner untuk membantu dan memberikan semangat kepada keluarga MA.
"Saya menyuarakan agar keadilan bisa ditegakkan, pelakunya (pembakaran MA) bisa ditangkap, dan dihukum," ujar salah satu warga Bekasi yang ikut solidaritas, Mery (28) di Car Free Day Kota Bekasi, Minggu (6/8/2017).
Ia menjelaskan, kejadian yang menimpa MA merupakan penghakiman massa. Menurut dia, seharusnya ketika itu massa mencari tahu kebenarannya apakah MA benar mencuri atau tidak. Sehingga, kata Mery jangan sampai malah dihakimi terlebih dahulu. Apalagi hingga merenggut nyawa seseorang
Baca: Benarkah Pria yang Dibakar Hidup-hidup di Bekasi Si Pencuri Amplifier?
Hal yang sama diungkapkan warga lainnya yang memberikan rasa solidaritasnya, Sarah (42), mengatakan seharusnya massa tidak menuduh MA saat itu.
"Kita kan negara hukum jadi tidak boleh main hakim sendiri apa lagi tersangka sampai meninggal. Jadi ini tidak bukti lagi untuk mencari siapa yg salah dan benar," kata Sarah.
Ia pun menyayangkan dengan perilaku massa yang membakar MA. Sebab, menurut dia, di Indonesia ini memiliki norma hukum dan norma asusila yang harus dipertahankan.
Selain itu, Aden (16) warga Pekayon, sangat mendukung aksi solidaritas untuk MA.
"Ini bisa buat warga peduli sama sekitar. Jadi lain kali jangan main hakim sendiri, harus tanya dulu dengan jelas dia benar maling apa tukang servis. Kalau bisa pelakunya (yang membakar) ditindak tegas secara hukum," ujar Aden.
Adapun aksi solidaritas tersebut diprakarsai oleh akun media sosial The New Bikin Gregetan untuk meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan.
"Aksi ini support, kita akan kasih donasi pembiayaan persalinan hingga anaknya (MA) nanti usia satu tahun," ujar penanggung jawab aksi, Adam Deni.
Namun, ia menjelaskan, pihaknya saat ini tidak membuka donasi.
Sehingga jika ada warga yang mau memberikan donasi dalam bentuk apapun, Adam mengajak warga untuk berkunjung bersama-sama kekediaman MA pada Minggu sore.
Sementara itu, banner yang sudah ditandatangani warga pula akan diberikan kepada istri almarhum MA, Siti Zubaidah.
SADIS! Pria di Bekasi Tewas Dibakar Karena Diduga Mencuri Ampli Masjid
Peristiwa sangat memprihatinkan terjadi di Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Seorang pria tewas dibakar massa karena disangka telah mencuri perangkat amplifier di sebuah masjid.
Belakangan diketahui, pria malang tersebut hanya merupakan korban salah sasaran warga, karena ampli di masjid yang dimaksud masih utuh.
Kejadian miris itu ramai diviralkan sejumlah netizen kemarin, Selasa (1/8/2017). Awalnya, pria yang disebut-sebut berprofesi sebagai tukang servis televisi itu hendak salat Ashar di masjid Desa Muara Bakti.
Ia terpaksa membawa ampli miliknya ke dalam masjid karena khawatir akan hilang jika ditaruh di atas jok motor. Nahas, pria tersebut justru disangka telah mencuri ampli di masjid itu.
Ia menjadi sasaran kemarahan warga. Meskipun sudah mencoba berlari ke kampung lain, warga tetap mengejar dan mengamuk pria itu.
Ia bahkan disiram bensin lalu dibakar hidup-hidup. Pria itu akhirnya tewas dengan luka bakar parah, tanpa ada yang menolong.
Setelah diselidiki, ternyata pria itu tidak mencuri ampli di masjid.
"Masih ingat postingan saya? Kejadian kemarin, Selasa 1 Agustus 2017 sore. Tentang maling ampli masjid yang dibakar hidup-hidup hingga tewas mengenaskan di daerah Pasar Muara Bekasi?
Astagfirullahhaladzim.
Ternyata korban adalah salah tuduh yang dijadikan korban kebrutalan manusia yang sudah dirasuki iblis.
Biadap....pelakunya....
Setelah ada penelusuran dan pengecekan, ternyata korban bukanlah seorang maling dan tidak mencuri. Yang mana ternyata ampli di masjid masih utuh tidak hilang.
Korban adalah orang yang sedang sholat di masjid, kebetulan membawa amplinya sendiri ke dalam masjid karena mau ditaruh di jok motor takut hilang. Dia adalah Seorang tukang servis TV.
Dari pihak keluarga korban, hanya bisa pasrah dan diam menerimanya. Karena orang yang tidak mampu. Memaafkan dan tidak memperkarakannya.
Ya Allah....
Smg husnul khotimah ya pak...orang-orang yang telah mendzolimi dan melakukan tindakan keji pada bapak semoga mendapat hidayah atas tindakannya. Buat keluarga bapak almarhum yang ikhlas dan sabar nggih...Semoga ada berkah di balik musibah ini....amin yarroball alamin.
#kepada masyarakat di seluruh Indonesia umumnya dan para pelaku main hakim sendiri di sini bukalah mata dan hati kalian, lihatlah dan saksikan, bahagiakah bila kalian bisa menghakimi sesama manusia? Tidak takutkah akan penghakiman dirimu nantinya di akhirat tentang pertanggungjawabanmu atas perbuatan mu.
#viralkan agar tdk Ada lg kejadian seperti ini. Cukup ini yg terakhir Kali Dan jgn pernah terjadi lg,"
#info tambahan : subhanallah
ada lafadz Allah di Kepala korban. Semua hanya rahasia Allah," tulis netizen Yuni Rusmini menginformasikan kejadian tersebut.
Polisi Benarkan MA Pencuri Pengeras Suara
Namun informasi ini dibantah pihak kepolisian.
Menurut Kapolres Metro Bekasi, Kombes Asep Adi Saputra, sebagaimana dilansir Warta Kota disebutkan bahwa pria berinisial MA ini memang merupakan pencuri ampli di masjid tersebut.
"Hasil penyelidikan menyebutkan, bahwa korban yang dibakar massa ini adalah pelaku pencurian amplifire musala," ujarnya, Rabu (2/8/2017) malam.
MA tewas dibakar massa di Kampung Muara Bakti RT 12/07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8/2017) petang.
Oleh petugas, jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diautopsi.
Sebelum dibakar, MA sempat diamuk massa menggunakan tangan kosong.
Pemicunya, karena MA diduga mencuri alat pengeras suara milik sebuah musalah di Kampung Suka Tenang RT 01/07, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.
Aksinya tepergok, hingga dia berlari lalu cara menceburkan diri ke sebuah kali di perbatasan antara Kampung Muara Bakti dengan Kampung Suka Tenang. (kompas)
