Anies Baswedan Bajak Sawah Pakai Kerbau di Bantul
Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan mengunjungi Desa Wisata Candran, Kebonagung, Imogiri, Kabupaten Bantul pada Rabu (19/7/2017) sore.
Penulis: Ikrob Didik Irawan | Editor: Ikrob Didik Irawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan mengunjungi Desa Wisata Candran, Kebonagung, Imogiri, Kabupaten Bantul pada Rabu (19/7/2017) sore.
Mantan menteri pendidikan ini sempat membajak dengan kerbau di sawah yang ada di desa tersebut.
Dengan mengenakan surjan berwana coklat dan bergaris, Anies membajak sawah sejumlah dua putaran
. Ikut dalam kesempatan tersebut, anak kedua Anies yakni Mikail Azizi Baswedan, Mikail yang mengenakan surjan juga ikut mencoba membajak sawah sama seperti sang ayah.
Anies kepada wartawan seusai membajak sawah mengatakan bahwa generasi muda saat ini terutama yang hidup di perkotaan sudah semakin jauh dengan dunia pertanian.
Sehingga banyak yang tidak tahu proses bercocok tanam itu sendiri.
Sementara dari angka lebih dari separuh penduduk Indonesia menurut Anies tinggal di kota termasuk Jakarta yang akan dia pimpin.
"Masyarakat perkotaan sekarang sudah makin jarang dan makin jauh dari dunia pertanian. Nah ketika anak-anak kita makin jauh dari dunia pertanian makin jauh dari kegiatan becocok tanam kita tidak pernah pernah membayangkan bagaimana prosesnya," ujarnya.
Anies pun mengatakan bahwa nantinya diharapkan akan ada program bagi warga perkotaan Jakarta terutama para pelajar untuk bisa datang ke desa dan bisa menimba pengalaman di desa.
Dirinya mencontohkan apa yang dilakukan oleh anaknya ketika SMA, yakni datang ke desa serta ikut hidup bersama warga untuk bisa mengetahui dari dekat proses yang dilakukan dan membangun empati.
Program kunjungan ke desa itu nantinya menurutnya bisa dilakukan dengan mengunjungi desa desa wisata yang ada di Bantul. Namun juga bisa ke desa lain termasuk yang letak dan jaraknya dekat dengan Jakarta.
"Kesini maupun ke tempat lain yang lebih dekat ke Jakarta. Tapi bagi siapapun ini adalah kesempatan dan desa wisata seperti ini yang kita ingin agar bukan hanya wisatawan mancanegara tapi wisatawan kota datang ke desa," katanya. (tribunjogja.com)