Merasa Diperlakukan Tidak Adil, PKL Jalan Pasar Kembang Berharap Bisa Berdiskusi dengan PT KAI

Pihaknya berharap pihak KAI dapat berdiskusi kembali mengenai penertiban tersebut.

Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Pradito Rida Pertana
Puluhan PKL yang tergabung dalam paguyuban berkumpul di sekitaran stasiun Tugu Yogyakarta jelang penertiban oleh pihak KAI DAOP 6, Rabu (5/7/017) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sembari membentangkan spanduk bertuliskan 'Menggusur Wong Cilik dengan Alasan Pedestrian untuk Investor Besar', para Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitaran Stasiun Besar Yogyakarta berharap adanya kesempatan untuk berdiskusi kembali dengan pihak PT KAI DAOP 6, Rabu (5/7/2017) pagi.

Erfriyon Sikumbang (48), Sekretaris Paguyuban PKL mengatakan, pihaknya berkumpul di sekitaran stasiun sama sekali tidak memiliki niatan anarkis.

Baca: Ratusan Petugas KAI Bersiap Tertibkan PKL di Sekitar Stasiun Tugu

Pihaknya berharap pihak KAI dapat berdiskusi kembali mengenai penertiban tersebut.

"Kami disini menuntut hak secara baik-baik dan tidak berbuat anarkis. Kami tidak pernah diberi kesempatan diskusi, saya harap penertiban dapat ditunda dulu sampai mendapat solusi," katanya.

Selain itu, menurutnya, pihaknya tidak mendapat relokasi tempat dari pihak PT KAI.

Baca: Kios-kios Dibongkar! Jalan Pasar Kembang Ditutup

Pihaknya juga menganggap ini sebagai ketidakadilan, dan banyak orang yang mencari rezeki di tempat ini.

"Kami tidak pernah diajak rembugan, dan tidak ditawarkan relokasi sama sekali. Padahal, dulu yang klitikan aja di kasih tempat baru. Beribu orang bergantung disini, makannya dari sini. Saya merasa ada ketidakadilan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved