Merasa Diperlakukan Tidak Adil, PKL Jalan Pasar Kembang Berharap Bisa Berdiskusi dengan PT KAI
Pihaknya berharap pihak KAI dapat berdiskusi kembali mengenai penertiban tersebut.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sembari membentangkan spanduk bertuliskan 'Menggusur Wong Cilik dengan Alasan Pedestrian untuk Investor Besar', para Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitaran Stasiun Besar Yogyakarta berharap adanya kesempatan untuk berdiskusi kembali dengan pihak PT KAI DAOP 6, Rabu (5/7/2017) pagi.
Erfriyon Sikumbang (48), Sekretaris Paguyuban PKL mengatakan, pihaknya berkumpul di sekitaran stasiun sama sekali tidak memiliki niatan anarkis.
Baca: Ratusan Petugas KAI Bersiap Tertibkan PKL di Sekitar Stasiun Tugu
Pihaknya berharap pihak KAI dapat berdiskusi kembali mengenai penertiban tersebut.
"Kami disini menuntut hak secara baik-baik dan tidak berbuat anarkis. Kami tidak pernah diberi kesempatan diskusi, saya harap penertiban dapat ditunda dulu sampai mendapat solusi," katanya.
Selain itu, menurutnya, pihaknya tidak mendapat relokasi tempat dari pihak PT KAI.
Baca: Kios-kios Dibongkar! Jalan Pasar Kembang Ditutup
Pihaknya juga menganggap ini sebagai ketidakadilan, dan banyak orang yang mencari rezeki di tempat ini.
"Kami tidak pernah diajak rembugan, dan tidak ditawarkan relokasi sama sekali. Padahal, dulu yang klitikan aja di kasih tempat baru. Beribu orang bergantung disini, makannya dari sini. Saya merasa ada ketidakadilan," pungkasnya. (*)