Menilik Dahsyatnya Peperangan Sugriwa, Subali dan Mahesa Sura Di Gua Kiskendo
Pada zaman dahulu Gua Kiskendo ini, sering digunakan para leluhur terdahulu untuk bertapa
Keduanya ialah raksasa berbentuk orang berkepala Sapi dan Kerbau.
"Konon menurut cerita yang tersebar di masyarakat, dahulu dari Kahyangan mengadakan sebuah sayembara. Barang siapa yang bisa membunuh Mahesasura, akan mendapatkan imbalan, yaitu kalau seorang perempuan akan dijadikan saudara kembar dewi torokasih, dan jika laki-laki akan dijadikan suaminya," papar Suisno.
Dari cerita yang beredar di masyarakat majulah Subali dan Sugriwo dalam sayembara tersebut. Keduanya adalah sosok manusia Kera.
Suisno memaparkan ceritanya sore itu, bahwa yang masuk terlebih dahulu ke dalam kerajaan Kiskendo ialah Subali, yang kemudian meninggalkan pesan kepada Sugriwo.
"Saat itu mitos yang beredar ialah Subali meninggalkan pesan kepada Sugriwo yang berada di luar Kiskendo. Jika ada aliran air dan bercampur darah berwarna putih berati Subali yang mati, namun kalau yang keluar air bercampur darah merah berati Mahesasura yang telah mati," cerita Suisno.
Ia melanjutkan bahwa, yang dilihat Sugriwo saat itu ialah darah bercampur air yang berwarna putih dan merah.
"Anggapan Sugriwo saat itu bahwa keduanya (Subali dan Mahesa Suro) telah mati, lalu pintu kiskendo Akhirnya ditutup oleh Sugriwo, dan akhirnya Sugriwo melapor ke kahyangan kepada Batara guru, bahwa keduanya telah mati dan Dewi Torokasih dijodohkan oleh Sugriwo," lanjut Suisno.

Namun, Suisno melanjutkan ceritanya sore itu bahwa, ternyata Subali belum mati. Darah merah dan putih yang mengalir dari kerajaan Kiskendo tadi ialah darah dari Mahesa Sura dan Lembu Suro.
Keduanya berhasil diadu oleh Subali, dan Subali ternyata masih hidup di dalam kerajaan Kiskendo tersebut.
"Akhirnya Subali bisa keluar dari Kiskendo yang pintunya sudah ditutup Sugriwo, dengan ajian Pancasona miliknya. Ajian tersebut menembus Kerajaan Kiskendo dari bawah ke atas sejauh 800 meter. Singkat cerita Subali dan Sugriwo bertarung akibat salah paham diantara keduanya, yang mengakibatkan Subali gugur karena dalam peperangan tersebut Sugriwo meminta bantuan kepada Praburomo untuk memanah Subali," jelas Suisno.
Dari cerita Suisno tersebut ia menjelaskan bahwa kedalaman Gua wisata legenda sedalam 800 meter itu akibat ajian Pancasona milik Subali, dan jika anda berjalan kebawah Gua tersebut sampai saat ini belum ada jalan tembusnya.
Pada zaman dahulu Gua Kiskendo ini, sering digunakan para leluhur terdahulu untuk bertapa. dan banyak orang jaman dulu yang mencari kesucian ditempat ini.
Relief untuk menggambarkan kisah Sugriwo dan Subalipun juga telah di ukir pada dinding disekitar Gua Kiskendo sejak tahun 1980, oleh Komunitas Seni pada waktu itu.
Suisno menyampaikan juga bahwa sampai saat ini, Gua Kiskendo berkembang dan terus dikelola menjadi wisata Geopark.
Selain relief yang menggambarkan kisah Sugriwo - Subali. Kisah tersebut ternyata juga divisualkan dengan Adanya tarian kolosal tentang Sugriwo Subali.