Penghuni Lapas Cebongan Dapat Waktu Besuk Lebih Lama saat Lebaran
Tentu saja kesempatan tersebut tidak dilewatkan keluarga para narapidana atau warga binaan dan tahanan.
Penulis: Santo Ari | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Sleman, atau lebih dikenal dengan nama Lapas Cebongan menggelar besukan khusus Hari Raya Idul Fitri.
Program ini adalah bentuk pelayanan Lapas dengan menambah jam kunjung pembesuk dan berlaku selama dua hari, 27 dan 28 Juni.
Tentu saja kesempatan tersebut tidak dilewatkan keluarga para narapidana atau warga binaan dan tahanan.
Dibawah tenda dan aula Lapas, para penghuni lapas ini bercengkerama dengan keluarga beralaskan tikar. Rata-rata para keluarga datang dengan membawa makanan, baik makanan ringan ataupun makanan khas Lebaran.
Suasana tersebut juga dimeriahkan dengan organ tunggal dengan penyanyi yang berasal dari warga binaan ataupun petugas lapas.
Kalapas Cebongan, Turyanto, mengatakan bahwa dalam besukan khusus hari raya Idul Fitri ini, para warga binaan dan tahanan titipan mendapat jatah waktu kunjungan selama 25 menit.
Bila selama ini, para keluarga tahanan harus mendapat izin dari kejaksaan untuk membesuk, maka dalam kegiatan ini hal itu tidak diperlukan.
Lapas telah berkoordinasi dengan kejaksaan dan pembesuk cukup datan dan melakukan pendaftaran saja.
Pendaftaran besukan dilayani hingga pukul 12.00 siang. Namun acara besukan itu selesai dengan menyesuaikan antrian yang ada.
"Bila belum puas, keluarga dapat mendaftar lagi untuk kembali masuk membesuk. Yang penting mendaftar sebelum jam 12," ujarnya, Rabu (28/6/2016).
Kasi Pembinaan Anak Didik dan Narapidana Lapas Kelas IIA Cebongan Wisnu Saputro mengatakan dalam kunjungan yang berlangsung pada Selasa (27/6/2017) kemarin, sebanyak 306 warga binaan pemasyarakatan mendapat kunjungan dari keluarganya.
Sementara total pembesuk yang datang di hari itu sebanyak 789 orang.
Ia mengatakan kemungkinan jumlah pembesuk di hari kedua tak jauh berbeda dengan hari pertama.
"Dengan banyaknya pembesuk, kami melakukan pengamanan beberapa lapis," jelasnya.
Para pembesuk setelah melakukan pendaftaran, akan dilakukan penggeledahan, dari penggeledahan barang bawaan di halaman lapas, penggeledahan di pintu masuk lapas, hingga penggeledahan badan dengan memisahkan pembesuk laki-laki dan perempuan.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pihaknya tetap ketat melakukan penjagaan dengan mengoptimalkan petugas yang ada dengan berkoordinasi dengan kepolisian. (*)