Ramadan 1438 H
Petugas Temukan Makanan Mengandung Zat Berbahaya di Pasar Rejowinangun Kota Magelang
Jika dilihat secara kasat mata, dua jenis makanan itu sudah layak dicurigai karena warna merah mudanya yang begitu mencolok.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dinas Kesehatan Kota Magelang menemukan beberapa jenis bahan makanan atau jajanan yang mengandung tambahan zat-zat berbahaya.
Temuan tersebut, didapati di Pasar Rejowinangun, saat melangsungkan pengawasan dan pengecekan makanan, Kamis (8/6/2017), dalam rangka bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri mendatang.
Dalam kesempatan itu, tim yang dipimpin Kasi Farmasi Makanan dan Minuman, Dumaria, melakukan pengecekan langsung di lokasi setelah mengambil sedikitnya 20 sample, menggunakan alat-alat yang dibawa dari laboratorium kesehatan.
Beberapa jenis makaman yang dijadikan sample antara lain kue sempe, wajik, rengginang, cendol, bakso, mie basah, ikan teri dan lain sebagainya.
Setelah dilakukan pengecekan, cendol dan wajik terbukti mengandung zat rhodamin b, atau biasa digunakan sebagai pewarna tekstil.
Sebenarnya, jika dilihat secara kasat mata, dua jenis makanan itu sudah layak dicurigai karena warna merah mudanya yang begitu mencolok.
Selain itu, ikan teri juga positif mengandung formalin, sedangkan makanan lainnya negatif zat berbahaya.
"Kami mengambil 20 sample bahan makanan dan jajanan di Pasar Rejowinangun. Hasilnya, tiga diantaranya positif mengandung zat-zat berbahaya, seperti rhodamin b di wajik dan cendol, kemudian formalin di ikan teri," ungkap Dumaria.
Ditemukannya ikan asin mengandung formalin cukup mengejutkan pihaknya. Pasalnya, selama ini Dinas Kesehatan sudah sering melakukan pembinaan dalam bentuk sosialisasi dan edukasi, kepada para produsen maupun pedagang.
Sementara mie basah yang sering digembor-gemborkan rawan formalin, malah negatif.
"Dulu sering ditemukan mie yang mengandung formalin, tapi sekarang sudah ada perubahan bagus. Berulang kali kami tekankan, kalau zat-zat semacam itu sangat berbahaya jika dicampur ke dalam makanan dan sampai dikonsumsi," katanya. (*)