Bantuan RTLH di Gunungkidul Tak Merata

Pihaknya pun telah mengajukan program bantuan bedah rumah tidak layak tersebut namun hingga kini usulannya tidak diterima.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: oda
Tribun Jogja/ Padhang Pranoto
Rumah Tak Layak Huni (RTLH). 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL – Bantuan bedah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Gunungkidul masih belum merata. Hingga kini masih banyak warga Gunungkidul yang tinggal di rumah yang tidak layak huni, belum juga tersentuh bantuan.

"Saat ini terdapat kurang lebih 246 rumah tidak layak huni tersebar di enam dusun di wilayah Desa Nglipar. Hasil tersebut kami dapatkan setelah melakukan pendataan melihat secara langsung keadaan rumah warga," ujar Kepala Desa Nglipar Heni Kusdiyanto, Minggu (7/5/2017).

RLTH di Desa Nglipar diantaranya ada di Dusun Sumberjo terdapat 19 RTLH, dusun Mengger 27 rumah, dusun Nglipar Lor 51 rumah, dusun Nglipar Kidul 42 rumah, Dusun Ngaliyan 63 rumah dan Dusun Kedungranti 44 rumah

Pihaknya pun telah mengajukan program bantuan bedah rumah tidak layak tersebut namun hingga kini usulannya tidak diterima. Ratusan rumah pun masih belum tersentuh bantuan bedah rumah tersebut.

”Kami mengajukan bantuan untuk rumah-rumah di wilayah kami, namun sampai saat ini masih belum didengar oleh pemerintah,” beber dia.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Gunungkidul, Bambang Antono, mengakui jika masih banyak RTLH di Gunungkidul.

"Kami mencatat sekitar 25 ribu kepala keluarga yang menempati rumah tidak layak huni," ujar Bambang, Minggu (7/5/2017).

Pihaknya telah mengusulkan bantuan untuk keseluruhan rumah, namun hanya mendapatkan kuota bedah rumah tidak layak huni (RTLH) dari pemerintah pusat sebanyak 391 unit rumah untuk dua kecamatan saja.

Masing-masing Kecamatan Ngawen sebanyak 291 unit RLTH dan Kecamatan Nglipar mendapatkan 100 unit. Ia pun berupaya untuk kembali mengusulkan bantuan untuk rumah-rumah yang belum tersentuh bantuan.

"Kuota yang ada memang terbatas, kami hanya mengusulakn karena bantuan ini dari Pemerintah Pusat, pendataannya pun dari sana," ujar Bambang.

Camat Nglipar Witanto mengakui jika di wilayahnya masih banyak RTLH, namun pihaknya hanya menerima bantuan rumah sebanyak 100 unit meliputi tiga desa, masing-masing desa Nglipar, Desa Pilangrejo dan Desa Pengkol.

Ia pun berharap agar warga yang masih tinggal di rumah tidak layak huni untuk dapat menerima bantuan bedah rumah. "Kami berharap semuanya dapat teratasi," ujar Witanto. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved