Perjuangan Hidup Ibu dan Putrinya yang Digendong untuk Pengajian

Oki tidak bisa berdiri. Kakinya hanya bisa bersila. Kalau berjalan, Oki menyeret kaki dan badannya di lantai.

Editor: oda
tribunnews
Mbok Nah dan Oki. 

"Sebetulnya ingin sekali Oki bisa sekolah, tapi gimana lagi, Oki juga tidak mau. Padahal Oki juga bisa berhitung, sedikit-sedikit membaca huruf, mainan Hp juga bisa," katanya.

Menurutnya, pernah ada dermawan yang mengatakan hendak menyekolahkan Oki ke Solo. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar lagi.

Sehari-hari Mbok Nah tinggal bersama suaminya, Noto Teteg (70) dan Oki.

Dia mempunyai empat orang anak, anak pertamanya laki-laki bernama Eko Purwanto saat ini bekerja sebagai anggota TNI di Merauke. Anak keduanya sudah meninggal dunia.

Anak ketiga ialah Setyo Widodo tinggal di Magelang, dan anak bungsunya, Oki Sinawati Solikhah.

Saat ini dirinya tengah merindukan anak sulung yang berbulan-bulan tidak memberi kabar. Nomor ponsel milik Eko tidak bisa dihubungi. Padahal dahulu Eko sering meneleponnya serta mengirim uang.

"Saya cuma bisa berdoa, mudah-mudahan dia sehat dan bisa pindah tugas ke Jawa. Oki juga suka kangen, cuma bisa lihat foto kakaknya. Kalau kakaknya yang satu sering menengok kami, bawa makanan," jelasnya.

Mbok Nah dan suaminya biasa bekerja sebagai petani sayuran, sawi, bayam dan bibit tembakau. Kalau sedang tidak marawat atau panen sayuran di ladang, Mbok Nah sering membuat kerupuk rengginang di rumahnya.

Sayuran dan rengginang itu biasanya dijual di Pasar Rejowinangun Kota Magelang ataupun dijual keliling ke kampung-kampung. (intisari-online)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved