Jadikan Bocah Perempuan Tumbal Ilmu 'Sihir', 3 Orang Pembunuh Ini Ditangkap Polisi
Dua saudara lelaki itu -seorang perempuan dan seorang pria- ditangkap dengan tuduhan menculik dan membunuh si bocah malang.
TRIBUNJOGJA.COM - Kepolisian negara bagian Karnataka, India selatan, menangkap tiga orang yang dituduh terkait dengan pembunuhan seorang gadis berusia 10 tahun yang dijadikan 'korban persembahan.'
Kepada BBC Hindi, polisi mengatakan bahwa bocah perempuan itu dibunuh atas perintah seorang 'dukun' atau 'tukang sihir' untuk 'menyembuhkan' seorang lelaki yang mengalami kelumpuhan.
Dua saudara lelaki itu -seorang perempuan dan seorang pria- ditangkap dengan tuduhan menculik dan membunuh si bocah malang.
Adapun sang dukun mengatakan bahwa langkah itu merupakan satu-satunya cara untuk menmbersihkan guna-guna atau 'sihir hitam' yang diderita saudara kedua pelaku, kata polisi.
Menurut polisi, seorang remaja usia 17 tahun juga ditangkap dengan tuduhan membantu penculikan.
"Ada sejumlah orang lagi yang bersekongkol melakukan kejahatan ini. Kami sedang menyelidikinya dari semua sudut.
Jadi penangkapan-penangkapan baru bisa saja terjadi," kata perwira polisi B. Ramesh kepada Imran Qureshi dari BBC Hindi.
Pembunuhan itu diketahui setelah warga menemukan jenazah gadis di dalam sebuah tas.
Mereka juga menemukan berbagai benda yang diyakini polisi digunakan untuk melakukan ritual 'sihir atau guna-guna' itu.
Sesudah berita tentang kejadian itu menyebar, banyak orang berkerumun di depan rumah para tersangka dan melemparinya dengan batu.
Polisi sampai harus menggunakan kekerasan untuk membubarkan warga yang marah.
Bocah Empat Tahun tumbal Ilmu Hitam
Hanya untuk menemukan ponsel yang hilang, seorang bocah 4 tahun dipenggal sebagai tumbal.
Anak perempuan itu dijadikan korban oleh dukun ilmu hitam dalam ritual mencari ponsel. Demikian dugaan terkuat atas kematian Suni Godba, warga Desa Assam, India.
Suni dilaporkan menghilang pada 24 Oktober lalu. Jasadnya baru ditemukan pada Senin (7/11/2016) dalam kondisi mengenaskan di hutan dekat desanya. Kepala dan kedua kaki terpenggal.
Kepolisian menduga pelaku pembunuhan sadis itu adalah dua orang dukun yang dipekerjakan tetangga Suni, Hanuman Bhumi.
Mereka diminta Hanuman untuk mencari telepon genggam milik putrinya yang hilang. Di kawasan itu, telepon genggam masih dianggap barang mewah.
Polisi menemukan indikasi, kedua dukun itu menculik dan membunuh Suni. Ia dijadikan sebagai tumbbal dari ritual untuk mencari telepon genggam yang hilang tersebut.
Sebenarnya, Hanuman Bhumi (45) adalah tetangga teman dekat ayah Suni, Susun Godba (35).
Sayangnya, saat telepon genggam putrinya hilang, Hanuman bukannya melapor ke polisi tetapi justru meminta bantuan dua dukun hitam itu.
Polisi meyakini Hanuman awalnya memanggl Gabbar Singh dan Jalal Uddin untuk menggelar ritual doa mencari telepon genggam yang hilang.
Kedua dukun itu diduga kemudian menculik SUnu untuk dikorbankan kepada dewa yang mereka percayai bisa menunjukkan lokasi telepon genggam yang hilang.
"Ayah Sunu melaporkan putrinya yang hilang pada 25 Oktober. Kami kemudian mencari anak itu ke mana-mana dan pada 1 November sejumlah warga desa memberitahu mereka menemukan jasad tanpa kepala di hutan," kata inspektur polisi Prasanta Phunka.
"Saat kami tiba di lokasi, apa yang kami temukan sangat mengerikan. Kepala anak itu tergeletak di dekat tubuhnya. Kedua tangan dan kakinya juga putus," tambah Phunka.
"Setelah kami selidiki, ternyata jasad itu adalah anak perempuan yang hilang itu," lanjut Phunka.
Hanuman dan temannya, Arif Uddin Ali, yang juga hadir dalam ritual itu, ditahan tetapi sang dukun berhasil kabur dan kini sedang dikejar polisi.
"Kami menduga ini adalah kasus pengorbanan manusia. Kami semakin curiga karena doa yang dipanjatkan Hanuman Bhumi di rumah ini adalah untuk mencari telepon genggamnya yang hilang," kata Phunka.
"Kami mengetahui bahwa seorang dukun datang ke desa untuk mencari telepon genggam yang hilang. Kini kami sedang mencari dia dan satu orang lagi yaitu saudara laki-laki Ali," lanjut Phunka. (bbc indonesia/bangkapos.com)