Pilkada Yogyakarta
REALTIME NEWS : Massa Berunjuk Rasa di KPU Kota Jogja Bawa Replika Keranda
Untuk aksi unjuk rasa yang dilakukan di hari terakhir rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil Pilwali Kota Yogya
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Iwan Al Khasni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Ratusan massa pendukung pasangan calon nomor urut 1 kembali menggelar aksi unjuk rasa di KPU Kota Yogyakarta, Jumat (24/2/2017) sore.
Mereka kembali menuntut pembukaan seluruh kotak suara di semua TPS. Hal ini lantaran ada dua surat suara yang berlubang besar untuk paslon nomor urut 1, namun dianggap tidak sah oleh KPU setempat.
Untuk aksi unjuk rasa yang dilakukan di hari terakhir rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil Pilwali Kota Yogya ini, massa menggunakan keranda. Keranda dari bambu ini diarak dan diartikan sebagai matinya transparansi.
Beberapa diantara mereka juga membawa kain bertuliskan "Warga Yogya Minta keadilan", "14.000 surat suara tak sah KPU ra mutu", Panwas Harus usut ASN Tak Netral dan Mobilisasi PNS untuk Paslon 2", "Sultan Keistimewaan Yogya Terancam Kebapa Masih Bisu?", dan tulisan lainnya.
Beberapa massa pun sempat berusaha untuk masuk ke dalam kantor KPU. Namun, sempat dihalau oleh kepolisian. Beberapa diantaranya ada pula yang melempar botol air mineral. Namun, akhirnya massa bisa terkondisi.
"Dari dinamika rekapitulasi. Ada surat suara kita yang sah namun dianggap tidak sah. Ada apa ini, suara rakyat tak bisa dibohongi," ujar Fokki Ardiyanto yang sempat berorasi.
Dia juga tetap mengajak massa untuk terus mengawal. Fokki juga mengatakan dua surat suara yang sempat dianggap tidak sah di tps 04 Kota Baru sudah direkomendasikan Panwas sebagai surat suara sah. Hal ini pun masih menjadi perdebatan di dalam rekapitulasi yang hampir selesai.
"Ini bukti bahwa ada sebuah kejanggalan dalam penentuan sah atau tidaknya surat suara," katanya. (Tribunjogja.com)