WTT Siap Gelar Aksi Tolak Groundbreaking Bandara Kulonprogo
Mereka siap melantangkan suara untuk tetap menolak mega proyek tersebut.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Aksi unjuk rasa disiapkan kelompok warga Wahana Tri Tunggal (WTT) sebagai tandingan bagi prosesi seremonial groundbreaking pembangunan bandara.
Mereka siap melantangkan suara untuk tetap menolak megaproyek tersebut.
Sebelumnya, WTT mengaku sudah menyiapkan aksi unjuk rasa dilakukan pada 23 Januari 2017 menyusul adanya informasi bahwa groundbreaking pembangunan bandara oleh Presiden Joko Widodo bakal dilakukan pada tanggal tersebut.
Namun, ternyata jadwal ditunda dan WTT pun turut menunda rencana aksinya.
“Kami akan menunggu kabar dulu kapan jadinya (groundbreaking) dilakukan. Kabarnya, akhir bulan ini seperti diberitakan media. Siapapun yang datang, presiden atau siapa,kami akan tetap beraksi untuk menolak ,” kata Humas WTT, David, Senin (23/1/2017).
Dalam aksinya nanti, pihaknya akan berupaya mengerahkan keseluruhan sekitar 300 KK warga WTT untuk berunjuk rasa.
Warga WTT disebutkannya akan tetap konsisten menyuarakan penolakan terhadap rencana pembangunan bandara baru di Temon tersebut.
Alasannya, proyek tersebut telah merampas lahan milik rakyat dan belum mengantongi dokumen AMDAL.
Warga juga tak ingin kehilangan haknya atas tanah tersebut namun pihak yang berkepentingan dalam pembangunan bandara tersebut tetap memaksakan kehendak untuk mengambil alih lahan warga.
Belakangan, beberapa warga menerima surat dari petugas Pengadilan Negeri (PN) Wates untuk datang menandatangani surat pemberitahuan luas lahan berikut nominal ganti rugi lahan tersebut.
“Tapi warga tidak mau (tandatangan),” kata dia. (*)